Singapura Heran Lonjakan Kasus Aktif di Negaranya
Singapura tengah meneliti penyebab lonjakan "tak biasa" kasus Covid-19 di negara itu pada Rabu 27 Oktober 2021 yang menembus rekor 5.324 kasus dalam 24 jam.
"Angka penularan sangat tinggi hari ini, tak seperti biasanya. Kebanyakan kasus positif Covid terdeteksi setelah tes di laboratorium hanya dalam kurun beberapa jam pada siang hari," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura yang dikutip Reuters.
Pernyataan itu berlanjut, "Kementerian Kesehatan menyelidiki lonjakan kasus tak biasa dalam waktu singkat ini, dan memantau ketat tren ini dalam beberapa hari ke depan."
Dengan pengetatan aturan ini, interaksi sosial kembali dibatasi. Misalnya, makan di restoran maksimal dua orang bersama.
Lonjakan ini mulai terpantau sejak awal September lalu. Sebelumnya Singapura tak pernah melaporkan kasus Covid-19 lebih dari seribu dalam sehari.
Namun, kasus Covid-19 di Singapura terus melonjak hingga mencapai di atas dua ribu sehari pada 28 September.
Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo, mengatakan bahwa ada sejumlah alasan hingga kasus Covid-19 di negara itu kembali merangkak naik dalam beberapa waktu terakhir, salah satunya vaksinasi.
Secara keseluruhan, 84 persen populasi Singapura sebenarnya sudah menerima vaksin dosis lengkap. Namun menurut Suryo, masih banyak lansia di Singapura yang tak mau divaksinasi.
"Karena Singapura ini wilayahnya sangat kecil, kemudian di rumah itu juga, ukuran rumahnya kecil-kecil dan jumlah orangnya banyak, muncul kekhawatiran di setiap rumah tangga itu menulari orang tuanya," tutur Suryo dalam dialog yang diadakan KPC PEN bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Selasa 28 September.
Ia kemudian berkata, "Kita tahu banyak orang tua di Singapura itu karena merasa tidak akan pernah bepergian ke luar negeri, jadi mereka tidak mau divaksinasi."
Advertisement