Sinead O'Connor Meninggal, Netizen: Sosok Pencari Tuhan
Sinead O'Connor, penyanyi asal Irlandia, meninggal di usia 56 tahun, pada Rabu 26 Juli 2023, di Dublin Irlandia. Selain sebagai penyanyi dan aktivis, netizen juga mengenang sosok Sinead sebagai pencari Tuhan.
Sosok Kontroversial
Sinead O'Connor dikenal sebagai penyanyi perempuan yang kontroversial pada zamannya. Di awal kemunculannya, ia memilih berpenampilan pelontos, seolah mendobrak stigma penampilan perempuan yang ideal.
Tak cukup di rambut, penampilan di panggungnya terlihat berani dengan berbagai kostum yang menantang, mengubah imaji seksualitas perempuan di industri musik.
Singgelnya, Nothing Compares 2 U, ditulis oleh Prince, mengantarnya menduduki puncak tangga lagu populer dunia, tahun 1990.
Memoar Sinead O'Connor
Dilansir dari Reuters, Sinead Marie Bernadette, lahir di pedesaan di Dublin, pada 8 Desember 1966. Pada memoirnya ditulis di tahun 2021, Sinead menyebut jika ibunya yang meninggal akibat kecelakaan di tahun 1985, melakukan kekerasan baik secara fisik dan mental kepadanya di saat kecil.
Ia pergi ke London di 1985 untuk mengadu nasib sebagai penyanyi. Album pertamanya yang diajukan kepada produser, ditolak karena dianggap terlalu Celtic. Ia lantas merekam albumnya sendiri, kemudian memberinya judul The Lion and the Cobra. Album yang kelak membawanya masuk nominasi dalam Grammy Award.
Namun, lagu Nothing Compares 2 U ada di album keduanya, berjudul I Do Not Want What I Haven't Got, mengantarnya meraih sukses dunia. Ia menelurkan dua album lain di awal 1990 dan beberapa yang lain di awal 2000, sembari berbagi kondisinya yang sedang berjuang dengan gangguan mental.
Sedikitnya 10 album telah direkam di studio sepanjang karirnya. Dan sejumlah album lain dirilis secara independen. Album terakhirnya, I'm Not Bossy, I'm The Boss, dirilis tahun 2014 lalu.
Informasi terbaru, pada 12 Juli lalu, Sinead O'Connor menulis di Facebooknya, bahwa baru saja pindah kembali ke London, dan berencana melakukan tur di akhir 2024 atau awal 2025.
Suarakan Pandangan Politik
Sinead O'Connor dikenal sebagai penyanyi yang lantang menyuarakan pandangan sosial dan politiknya. Di tahun 1991, ia diingat sebagai sosok yang merobek foto Paus Yohanes Paulus II, dalam talkshow populer di Amerika Serikat, Saturday Night Live. Sinead O'Connor saat itu diundang sebagai salah satu penyanyi di segmen hiburan.
Dampaknya, ia pun dilarang tampil dalam siaran langsung NBC. Sejumlah aksi unjuk rasa juga muncul di Amerika Serikat, dengan membakar albumnya di New York Times Square.
"Saya tidak menyesal. Itu briliant," katanya dalam sebuah wawancara dengan New York Times di tahun 2021.
Pencari Tuhan
Sosoknya dengan agama tergolong erat. Sinead O'Connor dikenal sebagai penyanyi yang religius. Aspek agama selalu menyertai kariernya. Sejumlah kata-kata dari Injil, menjadi tato di tubuhnya. Gambar Yesus berukuran besar, jadi tato di dadanya.
Di akhir 1990, dia diangkat sebagai pemimpin agama oleh seorang uskus dari gereja Katolik independen. Sinead ingin dikenang sebagai Bunda Maria Bernadette, dilansir dari The Guardian.
Tahun 2018 ia mendeklarasikan diri menjadi Mualaf dan memeluk Islam. Kemudian mengganti namanya menjadi Shuhada. Sinead O'Connor juga memutuskan menggunakan hijab, mengganti imaji dirinya yang populer dengan kepala pelontos.
Netizen pun banyak merespons singgungan Sinead O'Connor dengan agama. Dilihat di media sosial BBC News, sejumlah netizen menyebutnya sebagai sosok pencari Tuhan. "A God seeker, RIP Sinead O'Connor," tulis netizen.