Sinead O'Connor Meninggal, Amnesty Internasional: Kerugian Besar
Sinead O'Connor meninggal dunia di kediamannya, Dublin, Irlandia, pada Rabu 26 Juli 2023 waktu setempat. Penyanyi Nothing Compares 2 U itu dikenal sebagai aktivis kelompok yang tertindas, feminis, dan kebanggaan bagi negaranya.
Sinead O'Connor Meninggal
Kabar Sinead O'Connor meninggal disampaikan oleh keluarganya. "Dengan sedih yang mendalam, kami umumkan meninggalnya Sinead. Keluarga dan teman terpukul dan meminta adanya privasi di saat yang sulit ini," kata pernyataan keluarga dikutip dari Th Guardian, Kamis 27 Juli 2023.
Sinead O'Connor meninggal di usia 56 tahun, 18 bulan setelah anaknya yang berusia 17 tahun, meninggal. Sinead meninggalkan tiga orang anak.
Duka bagi Irlandia
Sinead O'Connor menjadi sosok penyanyi perempuan yang membanggakan tanah airnya, Irlandia. Sejak lagunya Nothing Compares 2 U meroket di tahun 1990an, Sinead juga banyak menyuarakan protes atas kondisi yang timpang, lewat lagu-lagunya.
Wakil Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin, menyebut meninggalnya Sinead menjadi kehilangan besar bagi Irlandia. "Perhatian kami untuk anak-anaknya, keluarganya, rekan dan semua yang mengenal serta menyayanginya," katanya.
Eksekutif Direktur Amnesty International Irlandia, Colm O'Gorman menyebut tak banyak artis yang membawa dampak besar bagi kondisi sosial dan budaya, seperti Sinead O'Connor. "Kehilangan yang besar. Turu berduka, bagi anak, keluarga, dan semua yang menyayanginya," katanya.
Penyanyi dan Aktivis
Sinead O'Connor dikenal sebagai sosok aktivis yang menyuarakan berbagai bentuk penindasan pada kemanusiaan, pada perempuan, dan kelompok marginal.
Awal tahun 2023 ia menerima anugerah untuk kategori Album Klasik Irlandia, di RTE Choice Music Prize. Ia mendedikasikan penghargaan itu, untuk komunitas pengungsi di Irlandia. "Kalian sangat diterima di Irlandia. Saya cinta kalian dan semoga kalian bertemu dengan bahagia," katanya saat itu.
Dalam dokumenter, Nothing Compares, penyanyi kelahiran Dublin Selatan itu, melempar kritik kepada Gereja Katolik, Konstitusi Irlandia, Grammys, Lagu Kebangsaan Amerika, dan target lain yang menurutnya melakukan tindakan jahat.
Ia juga dikenang sebagai perempuan yang turut aktif bersolidaritas dalam gerakan #MeToo, serta banyak memberikan suara pada kelompok rentan dan tak memiliki suara.