Simulasi Makan Bergizi Gratis Sudah Berjalan Dua Minggu di SD Negeri Klampis Ngasem III
SD Negeri Klampis Ngasem III Surabaya telah menjalani simulasi makan bergizi gratis sudah berjalan sejak seminggu terakhir. Rencananya, simulasi ini berlangsung hingga 7 Agustus 2024 mendatang.
Diketahui, sekolah ini menjadi percontohan uji coba program unggulan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tersebut.
Guru SD Negeri Klampis Ngasem III Surabaya, Nanik Handayani, mengatakan, pihaknya sangat antusias saat menerima pemberitahuan bahwa pihaknya menjadi pilot project makan bergizi gratis tersebut.
"Ketika kami dapat pemberitahuan tersebut, kami antusias sekali, lalu kami juga lakukan survei ke anak-anak, ternyata ada yang alergi seafood jadi menu seafood tidak ada," ucapnya, ketika ditemui Ngopibareng.id di SDN Klampis Ngasem III, Kamis 1 Agustus 2024.
Nanik juga menjelaskan, setiap harinya pihak sekolah menerima sekitar 300 kotak makan bergizi gratis, yang didukung oleh dana Corporate Social Responsibility (CSR) GoTo tersebut sudah mengandung berbagai kandungan gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan anak, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
"Dikirim setiap hari (hari masuk sekolah) dan menunya juga bervariasi, ada ayam, telur, kadang-kadang ayamnya juga bervariasi, ada ayam bumbu kecap dan ayam katsu," paparnya.
Untuk setiap porsi makanan yang disediakan, guru yang mengajar pada bangku kelas 2 SD ini menjelaskan, makanan tersebut terkadang tidak dihabiskan oleh murid-muridnya karena sudah terlebih dahulu sarapan di rumah.
Jika lauk-pauknya berlebih, maka murid-murid dapat membagikan kepada teman-temannya yang masih kekurangan karena belum makan pagi di rumah.
Pembagian makanan bergizi gratis tersebut dilakukan oleh pihak sekolah pada pukul 09.30 WIB bagi murid-murid kelas 1 dan 2 SD, sedangkan untuk kelas di atasnya, makanan akan dibagikan sesudah atau sebelum azan Dzuhur berkumandang.
"Ada beberapa yang di rumah sudah sarapan. Kalau ada makanannya yang belum habis, mereka berbagi, misalnya ada yang ayamnya berlebih, itu dibagi ke temannya, kalau porsinya untuk kelas 1-2 SD mungkin agak banyak, kalau kelas besar malah kurang," tuturnya.
Menanggapi porsi makanan yang dirasa berlebih bagi anak kelas kecil, Gubernur Jatim periode 2018-2024 Khofifah Indar Parawansa yang juga meninjau langsung simulasi makan bergizi gratis ini mengatakan, hal tersebut akan menjadi bahan untuk evaluasi oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
"Format-format ini akan terus dievaluasi dan disesuaikan dengan kondisi ke depan, kita bisa melihat bagaimana semangat anak-anak tentu berbeda antara yang kelas 1 dan yang kelas 4 SD," ucapnya.
Mantan Menteri Sosial ini juga menjelaskan, pendampingan dari para guru juga penting bagi siswa-siswi kelas 1 SD karena mereka baru memasuki masa tahun ajaran baru dan masa transisi dari PAUD menuju bangku sekolah dasar.
"Untuk makannya (siswa kelas 1 SD) masih harus pendampingan tetapi yang untuk kelas 4 SD rata-rata saat kami meninggalkan ruangan sudah habis, ini untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dalam usaha menyiapkan anak-anak berkualitas yang menjadi bagian penting untuk Indonesia," pungkasnya.
Advertisement