Simple Saja, Tintaku Padamu Tak Lekang oleh Waktu
Tak ada kedai buka pagi ini. Utamanya di Surabaya. Tapi warung-warung kopi giras-an beberapa masih terlihat buka. Melayani orang ngopi, dan pastinya rerasan siapa dan apa yang dicoblos pada Pemilu hari ini, 17 April 2019.
Hasan Sanjaya, 38 tahun, pemilik Kedai Simple, dengan jumlah pelanggan yang selalu berjubel, memilih menutup kedainya. Menurutnya, kedai harus tutup sebagai bentuk loyalitas full kepada Negara.
Kata Hasan, pengunjung kedainya yang lumayan banyak membuatnya tak bisa tinggal diam. Dia pun turut "berkampanye", membuat ajakan, mengajak siapa saja yang pernah minikmati seduhan kopinya untuk tidak melakukan Golput.
"Jangan Golput! Itu tak menyelesaikan masalah. Coblos dong supaya Negara ini juga makin menjadi baik. Pilih siapa saja sesuai kemantapan hati. Seperti kalau sampeyan semua yakin memilih untuk hari ini ngopi dengan seduhan model apa. Kedai saya tutup saja, biar pada nyoblos. Nanti kalau buka pada suka ngopi dan lupa melakukan coblosan," kata Hasan.
Kedai di Jalan Embong Sawo, kawasan Bambu Runcing itu, memang tutup rapat. Bahkan pintunya digembok biar tak ada yang nongkrong di warungnya saat coblosan. Tak lupa Hasan juga membubuhkan jadwal kapan kedainya buka lagi.
Hasan juga menuliskan sesuatu yang keren di instagramnya. Media sosial miliknya yang banyak dipantau orang. Selain menuliskan jangan Golput di papan nama di area kedainya, di instagram dia menulis sesuatu yang juga ajakan:
"Tinta PEMILU bisa hilang dalam dua hari... tapi TINTAKU padamu tak lekang oleh waktu. Jangan Golput ya..." (idi)