Silpa Tahun 2022 Tuban Capai Rp686 Miliar
Jumlah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) Kabupaten Tuban, pada tahun anggaran 2022 mencapai sebesar Rp686 miliar (Rp686.586.618.483,92).
Jumlah besaran Silpa itu disampaikan oleh Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky saat rapat paripurna bersama DPRD Tuban dengan agenda Nota Penjelasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tuban Tahun 2022, Rabu 1 Maret 2023.
Pada kesempatan itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengatakan, besaran Silpa pada tahun 2022 itu salah satunya dikarenakan ada sejumlah pengerjaan proyek yang lewat waktu, seperti pengerjaan infrastruktur jalan yang melewati tahun.
Kalaupun terkait dengan realisasi anggaran per tanggal 31 Desember 2022 kemarin, realisasi itu sudah mencapai sebesar 86 persen dan itu sudah melampaui dari target.
Sebab, biasanya pada tahun-tahun sebelumnya realisasi anggaran hingga akhir Desember baru mencapai 70 persen. Namun pada tahun 2022 kemarin realisasi anggaran sudah mencapai 86 persen, itu pun ada sejumlah proyek yang lewat tahun, seperti GOR, rest area, alun-alun dan infrastruktur jalan yang lainya.
"Kalau pun itu semuanya mau ditotal pada tahun ini, Silpanya tidak akan begitu signifikan," jelas Bupati Tuban.
Selain itu, besarnya Silpa tahun anggaran 2022 tersebut juga memang ada yang dipersiapkan untuk Pemilihan pada tahun 2024 mendatang, sehingga tidak bisa direalisasikan sekarang. "Itulah salah satu bentuk kenapa Silpanya sebesar itu," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Tuban, H. M Miyadi menjelaskan, besarnya Silpa tahun anggaran 2022 tersebut terjadi dikarenakan keterlambatan dan ketidaksinkronan pekerjaan yang kemudian batal dilakukan pelelangan.
Maka dari itu, banyak pekerjaan yang tidak dikerjakan pada tahun 2022 kemarin namun akan dikerjakan pada tahun berikutnya. "Artinya, Silpa tahun 2022 kemarin, masuk tahun 2023 nanti dan akan dibahas di P-APBD tahun 2023," jelas Miyadi.
Terkait besarnya Silpa tersebut Miyadi menyampaikan, adanya faktor perencanaan yang kurang matang, sehingga terjadi kendala-kendala teknis, seperti teknis lelang atau teknis pengerjaan serta tidak keberanian eksekutif untuk melangkah.
"Inilah tantangan eksekutif, harus ada pembenahan di tahun berikutnya ketika mau menyusun pekerjaan harus di rencanakan sebaik mungkin dan sematang mungkin sehingga tidak terjadi keteledoran," pungkasnya.
Sebatas diketahui, jumlah Silpa pada tahun anggaran 2022 ini terbilang lebih rendah, jika dibandingkan dengan jumlah Silpa pada tahun anggaran 2021 lalu yang mencapai sebesar Rp780 miliar.