Silaturahmi ke Ponpes Nurul Cholil Bangkalan, Eri dapat Tasbih
Calon Walikota Surabaya Eri Cahyadi bersilaturahim ke Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan, KH Zubair Muntashor, beberapa hari lalu. Fathur Rozi Zubair, putra dari KH Zubair Muntashor, mengatakan, Eri Cahyadi diterima Kiai Zubair seusai salat Subuh berjemaah. Kiai Zubair adalah cicit dari Syaikhona Cholil, ulama karismatik NU yang tak lain adalah guru banyak kiai besar, termasuk guru dari pendiri NU KH Hasyim Asyari.
“Pagi dini hari tadi, alhamdulillah Pak Eri berangkat dari Surabaya pukul 03.00 WIB. Setelah adzan berkumandang, saya dan Pak Eri bergegas ke mushala pondok dan kami salat di lokasi sebelah utara musholla,” ujar Ra Fathur, sapaan akrabnya.
Setelah salat subuh berjemaah, Eri langsung bertemu dan diterima baik oleh Kiai Zubair.
Eri pun menyampaikan maksud dan tujuannya sowan, yaitu meminta nasihat dan doa restu.
“Pak Eri minta nasihat dan doa agar selalu menjadi orang yang amanah dalam mengemban tugas sebagai wali kota Surabaya jika Allah menakdirkan beliau terpilih pada Pilkada 9 Desember mendatang,” paparnya.
Ra Fathur mengatakan, Kiai Zubair berpesan kepada Eri untuk selalu memperhatikan rakyat kecil. Juga agar selalu membantu warga Madura yang tinggal di Surabaya. Dalam doanya, Kiai Zubair juga menyebut nama Eri Cahyadi.
“Abah (Kiai Zubair) berdoa dan saya mendengar sendiri doa beliau, semoga Pak Eri Cahyadi menjadi Walikota Surabaya yang amanah. Saya kagum dan heran, setahu saya abah tidak pernah memasukkan nama khusus dalam doa beliau, namun kali ini beda,” terang Ra Fathur. Usai mendoakan Eri, Kiai Zubair memberikan tasbih kepada calon peserta Pilkada Surabaya nomor urut 1 itu.
Sementara itu, Eri Cahyadi berterima kasih kepada Kiai Zubair yang telah berkenan menerima dan mendoakannya. Eri juga tak menyangka diberi hadiah tasbih, yang akan selalu dibawanya ke mana-mana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Tentu nasihat dari beliau akan selalu saya ingat dan jalankan. Beliau ingin agar kami terus memperhatikan rakyat kecil, juga warga Madura yang tinggal di Surabaya. InsyaAllah semua kami jalankan,” ujar mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya tersebut.