Teror Ninja, Dialog Bersama Para Ulama Madura
Catatan dari Silaturahmi kepada para ulama Madura di Pondok Pesantren Darussalam, Torjun, Sampang.
Awal Desember 2022, saya di temani DR Sonya Claudia Sewu (ahli HAM) dan Daud SH, Pengacara terkenal dan pegiat HAM, berkunjung ke Ponpes Darussalam, Torjun, Sampang (Madura) asuhan Kiai H Achmad M Dhovir Shah.
Tujuannya adalah dialog bersama sekitar 100 ulama Madura untuk mendengarkan masukan dan pandangan tentang pelanggaran HAM yang berat masa lalu khususnya peristiwa konflik 1965/PKI dan Kasus Ninja yang sebagian besar terjadi di Jawa Timur. Bahan yang diperoleh menjadi bahan rekomendasi pemerintah cq PP HAM yang dipimpin Menko Polhukam Prof DR Mahfudz MD, tokoh Madura/NU.
Jelas para ulama Madura menolak keras wacana “permintaan maaf “ yang dilontarkan beberapa tokoh PKI masa lalu antara lain Pramudya Ananta Toer dan hal itu juga yang menjadi sikap PP HAM. Para ulama juga menekankan bahwa hubungan antara warga masyarakat dengan eks-PKI dan keturunannya sudah berlangsung rekonsiliasi alamiah.
Ulama yang Kritis
Ada pertanyaan dari beberapa ulama tentang kasus Ninja atau juga terkenal dengan kasus Operasi Dukun Santet. Tentu saja saya jawab bahwa peristiwa tersebut merupakan bagian kebijakan pemerintah pada waktu itu dalam memelihara Polkam yang berdampak jatuhnya korban jiwa atau terjadinya pelanggaran HAM.
Kami sampaikan bahwa secara politik masalah itu sudah ada penyelesaian antara pemerintah dengan Ketua NU pada waktu itu. Dan setiap kejadian besar tentu ada hikmahnya yang besar bagi NU dan dalam hal ini hikmahnya adalah KH Abdurrahman Wahid terpilih sebagai Presiden RI ke-4.
DR Sonya, dosen Universitas Surabaya (Ubaya) yang baru kali pertama hadir di pesantren tampaknya terkesan sekali: Pertama antusiasme para kiai dalam memberikan masukan dan kedua memuji para kiai mempunyai logika yang jernih dan ilmu pengetahuan yang tidak kalah dengan kalangan akademisi. Nah loo, baru tahu.
DR KH As'ad Said Ali
Pengamat Sosial-Politik, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Penulis buku "Perjalanan Intelijen Santri" (2021).