Silangkan 4 Varietas Lokal, UMM Kembangkan Padi Super UM2-400
Universitas Muhammadiyah Malang berhasil mengembangkan padi varietas baru. Jika satu batang pohon padi umumnya menghasilkan maksimal 200 bulir padi, varietas UM2-400 temuan UMM mampu menghasilkan hingga 400 bulir perbatang, dengan total 12 ton per hektare.
Salah satu pelopor pengembangan UM2-400, David Hermawan, mengatakan jika uji perdana dari padi baru ini berlangsung sukses. UM2-400 adalah silangan dari sejumlah varietas lokal di Jawa Timur.
Varietas ini dikembangkan khusus oleh Fakultas Pertanian di UMM. "Mulai dari pembibitan benih, pengolahan tanah organik, supporting karena tak pakai pestisida dan disemprot menggunakan drone,"katanya.
Selain produksi padi yang lebih banyak, varietas baru yang ditanam di areal persawahan milik UMM yang ada di daerah Tegalgondo, Kabupaten Malang tak memerlukan masa tanam yang lebih panjang dari padi pada umumnya, selama 105 hari.
Ini bisa sampai 2-3 kali produksi dari jenis biasa. Panen secara nasional rata-rata 5,1 ton per hektare, kalau pakai varietas ini bisa 12 ton per hektare, dengan biaya produksi lebih murah, yakni Rp15 juta per hektare, sedangkan pertanian konvensional rata-rata membutuhkan dana sekitar Rp20 juta per hektare," ucapnya.
Namun, David yang juga Dekan FPP UMM itu tak menjelaskan varietas padi apa saja yang telah disilangkang. Ia hanya menyatakan jika bibit yang dikembangkan adalag bibit unggul yang yahan hama, berbatang kuat dan tahan angin. "Bibit dari kawin silang empat varietas padi," katanya.
David membeberkan untuk menghasilkan beras kualitas bagus, tak hanya diperlukan pembibitan yang baik, tetapi diperlukan pula pengolahan lahan dan pupuk yang bagus. “Kami memakai pupuk cair dan pupuk kandang yang dibuat oleh para mahasiswa yang praktikum,"ujarnya.
(Ant)