Sikapi Wabah Corona, Pakar Sufi: Berikhtiar Harus Dilakukan
Pakar sufi KH Dr Luqman Hakim mengingatkan, berikhtiar, harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Jangan asal-asalan dan fatalis. Itu cara menghargai yang memerintah ikhtiar, yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala (Swt).
"Soal Corona, Allah Swt Sang Penyembuh. Di antara tanda Allah menyembuhkan, Allah menakdirkan manusia berobat secara professional dan melakukan pencegahan," tutur Kiai Luqman, yang Direktur Sufi Center Jakarta.
Sebelumnya, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, KH. Marzuki Mustamar, mengimbau agar masyarakat menjalankan aktivitas sebagaimana biasa.
"Boleh waspada Virus Corona tapi sewajarnya saja karena semua sudah diatur oleh Allah swt," tuturnya.
Kiai Marzuki Mustamar pun berpesan agar umat Islam:
1. Menghindari kermamaian.
Menghindari keramaian seperti ke mal, tempat-tempat keramaian. Yang biasa ke tempat keramaian harus dihindari sekarang.
2. Perbanyak Baca Shalawat Nabi
Perbanyak membaca Shalawat Nabi Muhammad Saw. Setiap waktu. Diutamakan Shalawat Tibbil Qulub:
Allahumma sholli 'ala Sayidina Muhammadin Tibbil Quluubi wadawaaiha
Wa'aafiyatil abdaani wasyifaaiha Wanuuril abshoori wadhiyaaiha
Waquwwatil ajsaadi wal arwaahi Waghida iha wa'alaa aalihi washohbihi aj'main.
3. Tegakkan Shalat
Menjaga aktivitas Shalat lima waktu sebagai kewajiban setiap Muslim untuk menegakkan agama.
4. Aktifkan Sunnah Qabliyah dan Ba'diyah dalam Shalat Rawatib.
Semua itu dilakukan sebagai ikhtiar bagi umat Islam seluruhnya agar selamat dari marabahaya dan segala sesuatu yang membahayakan.
Bila pun ditakdir meninggal dunia, semoga Allah Subhanahu wa ta'ala menjadi kita Husnul Khatimah. Amin.
Terkait hal itu, PWNU Jatim secara resmi telah mengeluarkan intruksi penghentian sementara kegiatan massal. Hal itu ditujukan kepada jajaran PCNU se-Jawa Timur, badan otonom NU Jatim, dan lembaga di lingkungan PWNU Jatim.
"Hal itu berlaku mulai tanggal ditetapkan hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut," kata surat yang ditandatangai Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Sekretaris Prof Akh Muzakki, Rais Syuriah KH Anwar Manshur dan Katib KH Syafruddin Syarif.
Advertisement