Sikapi Perbedaan dengan Akhlak yang Baik
Bijaklah menghargai perbedaan pendapat dalam setiap persoalan dengan belajar menghargai perbedaan.
Jangan sampai kita dikatakan sebagai orang yang sombong oleh karena memiliki sifat merendahkan pendapat orang lain.
Demikian pesan kebaikan disampaikan KH Masyhudi Muchtar, Pengasuh Pesantren Darul Hikam, Gedangan Sidoarjo untuk ngopibareng.id. Berikut tausiyah lengkapnya:
Sebagaimana dalam hadits Ibnu Mas’ud,
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Sesungguhnya Allah itu Jamil (indah) dan menyukai suatu yang indah. Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia”. (HR. Muslim)
Dalam menyikapi adanya perbedaan atau pilihan, kita tetap berupaya untuk mengedepankan sikap ahlaqul karimah dengan mengutamakan terjaganya hubungan silaturahmi. Sebagaimana Kanjeng Rasul itu diutus untuk mengajarkan akhlak yang mulia,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan baiknya akhlak”. (HR. Ahmad)
Bahkan Rasulullah SAW pun berdoa dan meminta agar diberikan akhlak yang mulia,
اللّهُمَّ اهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ
"Yaa Allah, tunjukkanlah padaku akhlaq yang baik. Tidak ada yang dapat menunjukkan pada baiknya akhlak tersebut kecuali Engkau”. (HR. Muslim)
Semoga kita dianugerahkan oleh Allah akhlak yang mulia Amin. (adi)
"Yaa Allah, tunjukkanlah padaku akhlaq yang baik. Tidak ada yang dapat menunjukkan pada baiknya akhlak tersebut kecuali Engkau”. (HR. Muslim)