Sikap Tegas Pemkot Surabaya, Tolak Kapal Dagang Israel
Beredar kabar bahwa kapal dagang ZIM Trade Israel akan berlabuh atau bersandar di empat kota di Indonesia, termasuk Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Terkait hal tersebut, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menegaskan, pihaknya berkomitmen menolak kapal dagang Israel, jika benar akan sandar di Surabaya. Menurutnya, penolakan ini sejalan dengan kebijakan yang sudah dikeluarkan Kementrian Perhubungan Indonesia (Kemenhub).
"Sama kalau kemenhub tidak mengeluarkan izin, kita juga tidak. Dari awal kita sudah menolak, Alhamdulilah
pemerintah juga tidak memberikan izin," jelasnya.
Sikap penolakan ini, bagi Eri Cahyadi adalah bentuk ketegasan pemerintah yang diteruskan oleh pemerintah daerah. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti kabar berlabuhnya kapal dagang Israel tersebut.
"Sebelum benar-benar berlabuh, kita duluan mengambil keputusan. Sehingga ada kejelasan juga di masyarakat mengenai sikap pemerintah," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah mengungkapkan, tidak ada laporan mengenai kapal dagang Israel yang akan bersandar di Tanjung Perak.
"Belum ada laporan. Kapal dagang kita tidak terlibat, kalau kapal wisata kita terlibat. Yang pasti kita mengikuti arahan dari pemerintah pusat," ungkapnya.
Di sisi lain, pihaknya juga tak mengetahui jika kapal dagang Israel ingin bersandar di Tanjung Perak apa kegiatan yang akan dilakukan. "Kapal Israel ada kegiatan apa juga disini," tambahnya.
Untuk diketahui, isu kapal dagang Israel akan berlabuh di Indonesia pertama kali di suarakan oleh pemilik akun Instagram @greschinov untuk Kemenhub. Dalam ungahan tersebut disebutkan bahwa kapal dagang ZIM Israel akan berlabuh di empat
pelabuhan Indonesia yaitu Jakarta, Belawan, Semarang dan Surabaya.
Advertisement