Sikap PWNU Terhadap Covid-19
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur membahas perihal sikap PWNU terhadap sebaran virus corona atau Covid-19, dipimpin langsung oleh Ketua PWNU, KH Marzuki Mustamar, Rabu 18 Maret 2020.
Masyarakat diimbau tetap tenang meski dilanda ketakutan terhadap virus yang awalnya ditemukan di Kota Wuhan, China. Marzuki mengatakan, semua kejadian di bumi ini adalah kehendak Tuhan.
“Imbauan kepada para kiai dan masyarakaht harap tenang. Yakinlah Allah melindungi kita, kalau belum waktunya mati tidak akan mati,” ucapnya saat membuka konferesi pers yang bertema "Hasil Bahtsul Masail Covid-19 dan Sosialisasi Protokol Covid-19 di lingkungan NU dan Pesantren".
Selain itu, Marzuki juga mengimbau para masyarakat untuk tetap menjalankan kewajiban mereka sebagai seorang muslim, yakni beribadah salat lima waktu dan ibadah sunah lainnya.
“Masyarakat diimbau tetap melakukan ibadah, Jumatan tetap, jamaah tetap jamaah, mengaji harus terus dilakukan. Apalagi kalau orang-orang yang ada dipedalaman seperti Trenggalek, Madura, dan lainnya,” jelasnya.
Marzuki menambahkan, dia masih toleransi dengan masyarakat yang berada di lingkungan perkotaan. Menurutnya, ibadah salat di keramaian bisa diganti di rumah.
“Untuk yang merasakan sangat ketakutan, yah lebih baik salat di rumah. Apalagi di kota, kan banyak orang masuk dari mana-mana (daerah), jadi bisa dilakukan di rumah saja,” tambahnya.
Di lain sisi, PWNU juga mengharamkan warga yang telah positif Covid-19 tapi masih ingin menunaikan salat di masjid atau mushala. Menurut Mazuki, hal tersebut bisa menulari jemaah lainnya yang kondisinya sehat.
“Kalau dia terpapar (corona), dia harus ikut protokoler, harus diisolasi dan tidak boleh hadir mengikuti Jumatan atau ibadah lain di masjid umum. Kalau tetap hadir akan haram, karena hanya menghadirkan mudarat (keburukan),” tuturnya.
PWNU akan menerjunkan tim Gugus Tugas (Gusgas) yang diisi oleh anggota Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama seluruh Jawa Timur. Mereka nantinya bakal melakukan penyemprotan desinfektan di masjid serta pondok pesantren.
“Nantinya akan diadakan penyemprotan desinfektan di masjid dan sekolahan. Bisa juga memberi penyuluhan ke masyarakat tentang Covid-19,” pungkasnya.