Sikap Keras-Garang dalam Amar Makruf Bukan Ciri Muhammadiyah
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan, warga Muhammadiyah ditekankan untuk menjadi teladan baik yang sejalan kata dan tindakan. Selain itu, akhlak terpuji juga ditekankan untuk menjadi ciri yang melekat bagi mereka.
“Iman akhlak itu juga harus konkret. Orang Islam itu kan karena beriman kepada Allah maka dia tidak akan korupsi. Maka seorang muslim jadi pejabat insyaallah tidak korup. Tapi kalau masih korupsi padahal naik haji, padahal umrah, berarti keimanannya belum teruji. Itu iman amaliyah namanya,” kata Haedar, dalam keterangan Rabu 21 Juli 2021.
Bertutur Kata Baik
“Akhlak juga sama. Kan sampai Nabi suruh kita berkata yang baik atau diam. Sekarang di era medsos apakah orang Muhammadiyah bisa bermedsos yang akhlakul karimah? Tidak gampang nerima hoaks apalagi menyebarkannya. Kemudian kalau merespon sesuatu kita harus tetap dengan bahasa yang baik atau hilmul kalam,” tambahnya.
“Hilmul kalam itu bukan berarti kita lemah. Justru hebatnya di situ. Kan sering ada anggapan pada orang kalau orang itu damai, bahasanya lemah lembut itu dianggap lemah. Kalau dianggap orang amar makruf nahi munkar yang hebat itu kalau yang sikapnya keras, garang, apa iya?,” tanya Haedar.
Keras dan Reaktif bukan Ukuran Ketegasan
Dirinya lalu menyampaikan, sikap keras dan reaktif itu bukan ukuran ketegasan. Bahkan banyak masalah justru tak terselesaikan dengan cara itu dibandingkan dengan sikap yang sabar dan lemah lembut.
“Di era modern itu coba lihat orang-orang di negara maju itu cara bicaranya juga santun dan lain sebagainya. Di saat kita ingin mengatakan sesuatu yang haq, kita juga bisa bersuara dengan cara yang tegas, berilmu, pakai ilmu, bukan pakai otot. Nah paradigma seperti ini perlu kita ubah,” jelasnya.
Akhlak yang Baik Orang pun Senang
“Perlu juga akhlak itu. Bahkan memang wajib dan menjadi pondasi. Tapi harus dibuktikan. Jangan sampai orang muslim Indonesia, tokoh Islam, atau kita Muhammadiyah kok tidak jadi uswah hasanah? Nah di sini daya saing kita juga di situ. Sehingga kemudian dengan akhlak yang baik itu orang lain juga senang,” tuturnya
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir sebelumnya menyampakan pesan dalam kuliah umum STKIP Muhammadiyah Kuningan, Jumat 16 Juli 2021.
Advertisement