Sikap Keras dan Radikal, Munculnya dari Sini
Praktisi Tasawuf KH M. Luqman Hakim mengungkapkan sejumlah faktor atas munculnya sikap keras dan radikal pada diri seseorang. Ia menjelaskan alasan psikologis dan proses pendidikan yang kurang tepat, terutama di lingkungan keluarga.
“Sikap keras dan radikal tumbuh karena tekanan psikologis sejak di kandungan, ketika lahir, tumbuh tidak terdidik dengan benar,” ungkap Kiai Luqman, Jumat 3 Mei 2019 lewat twitternya.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat itu juga menerangkan bahwa sikap keras dan radikal sangat terkait fanatisme yang menipu, salah tafsir atas sebuah kebenaran, dan kerap merasa mendapat legitimasi Tuhan.
“Sikap keras dan radikal juga muncul karena fanatisme buta terhadap idola walaupun penuh tipudaya (ghurur), doktrin dan pendidikan yang salah atas tafsir kebenaran, serta merasa statusnya disahkan Tuhan,” terang Kiai Luqman.
Ia merujuk pada kisah Khalifah Abu Bakar. Penolakan tidak mau bayar zakat di masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq ra adalah sikap inkonstitusional.
“Abu Bakar memerangi mereka, karena bisa menumbuhkan fitnah dan benih radikalisme (sebagian ulama pun menyebutnya murtad). Gerakan chaos dan radikalisme adalah fitnah kemanusiaan,” tegas Kiai Luqman. (nuo)
“Sikap keras dan radikal tumbuh karena tekanan psikologis sejak di kandungan, ketika lahir, tumbuh tidak terdidik dengan benar,” ungkap Kiai Luqman
Advertisement