Sifat Pemaaf Rasulullah, Mendahulukan Kepentingan Orang Lain
Pengajian Ramadhan di Pesantren Bumi Arrahman Al-Waqi'ah, Masjid Pesantren Aula Kombangan Bangkalan Madura, diasuh KH Fawaid Abdullah. Materi yang disampaikan dari Kitab IRSYADUL MUKMININ,
Kitab karya KH Muhammad Ishomuddin Hadzik (Allahyarham) alias Gus Ishom Tebuireng yang legendaris.
Kali ini membahas soal "Sifat Pemaaf & Mendahulukan Kepentingan Orang lain yang lebih membutuhkan".
Ini adalah salah satu dari sifat Kepahlawanan dan Pengorbanan. Masih erat kaitannya dengan bab sebelumnya tentang sifat-sifat
Kepahlawanan dan Pengorbanan. Ada satu cerita menarik seperti berikut ini :
"Suatu hari, ada seorang penjaga sawah yang ditunjuk juragan nya untuk menjaga sawah milik nya, tiba-tiba didatangi gerombolan perampok".
Sang Perampok sudah berencana merusak tanaman yang di jaga si lelaki tersebut dan berniat mengambil (merampok) nya.
Berkat kesigapan dan keberanian si penjaga tersebut, terjadilah duel pertarungan diantaranya. Sampai akhirnya si perampok itu takluk dan kalah telak oleh si penjaga tanaman itu.
Anda memang seorang yang pemberani. Begitu kata si Perampok tersebut. Aku suka dengan orang yang pemberani. Mau kah anda bergabung dengan kita, sergahnya.
Kita ini tidak pernah merampok orang-orang yang lemah, miskin, fakir. Kita hanya merampok harta benda milik orang-orang kaya yang bakhil.
Mendengar ajakan perampok tersebut, penjaga sawah tersebut berkata : "Wahai perampok, andai merampok itu tidak haram dan dibolehkan dalam Agamaku, maka sungguh aku pasti akan bergabung dengan mu, aku heran kepada mu, kalian hanya merampok harta benda orang-orang yang kaya yang pelit dan bakhil, dan membantu orang-orang yang lemah dan miskin yang kesusahan".
Pada akhir kejadian, mereka saling bersalaman, saling memaafkan satu sama lain. Berpisah dengan baik-baik dan saling kagum heran satu sama lain.
Sifat pengorbanan, mendahulukan kepentingan-kepentingan orang lain di atas kepentingan-kepentingan pribadi begitu sangat kuat dipegang oleh seorang kesatria yang memiliki sifat kepahlawanan. Cerita tentang tiga orang yang memiliki sifat kepahlawanan dalam perang Yarmuk bisa menginspirasi dan menjadi tauladan kita bersama.
Suatu ketika tatkala terjadi perang Yarmuk. Ada tiga orang yang sama-sama ditimpa kehausan yang hebat.
Maka datanglah seorang pembawa air yang memberikan segelas air kepada ketiga nya. Ketiga orang yang sama-sama kehausan tersebut saling lempar, saling mengalah. Silahkan anda yang minum lebih dulu, begitu juga hal yang sama dengan yang lain, silahkan anda yang minuum lebih dulu. Ketiganya sama-sama saling sodor-menyodorkan. Padahal ketiga nya sama2 membutuhkan air itu. Tapi mereka tidak saling berebut, tidak saling mendahului meminum nya.
Begitu luar biasa sifat saling mengalah satu sama lain. Lebih mendahulukan teman,sahabat dan saudara nya daripada dirinya. Sifat mengalah dan mementingkan orang lain daripada dirinya. Inilah sifat kesatria dan pahlawan. Selalu mengalah dan berkorban untuk orang lain terlebih dahulu.
Sifat-sifat seperti diatas ini, saat ini begitu sangat kering dan langka sekali. Yang banyak terjadi, justeru sebaliknya. Nafsu pribadi, kelompok, golongan lebih kuat. Sifat mengalah dan berkorban demi orang lain yang lebih membutuhkan begitu sangat langka saat ini.
Wallahu A'lam
*) Pengajian Kilatan Khataman tiap hari selama Ramadlan 1439 H/2018 M, jam 10-11.30 WIB.Bertempat di Bumi Arrahman Al Waqi'ah, Masjid Pesantren Aula Kombangan Bangkalan Madura.
Qariul Kitab Oleh Fawaid Abdullah