Sifat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Tetap Aktual Diteladani
Cecep Taufikurrahman, Ketua PCI Muhammadiyah Mesir, mengingatkan kembali bahwa poin terpenting dari kisah Ibrahim sebenarnya adalah pengorbanan atau tadhhiyah, bukan tradisi qurban itu sendiri.
“Kita perlu menjadi Ismail-Ismail baru, yang berani berkorban kesenangan, berpahit-pahit ria, meninggalkan waktu leha-leha, meninggalkan terlalu banyak hura-hura, demi ilmu dan masa depan umat," tuturnya, dikutip ngopibareng.id, Selasa 28 Agustus.
“Kita perlu menjadi Ismail-Ismail baru, yang berani berkorban kesenangan, berpahit-pahit ria, meninggalkan waktu leha-leha, meninggalkan terlalu banyak hura-hura, demi ilmu dan masa depan umat," kata Cecep Taufikurrahman.
PCI Muhammadiyah Mesir mengadakan rangkaian acara Kurban dan Open House yang diadakan pada Selasa dan Rabu, 21-22 Agustus lalu, di halaman Markaz Dakwah PCI Muhammadiyah Mesir yang lama, Bawabat 2, Nasr City. Selasa iang itu, PCIM melaksanakan penyembelihan qurban usai menunaikan sholat Idul Adha, dengan rincian hewan Kurban sebanyak tiga ekor kambing.
Dalalm siaran persnya, Cecep menegaskan hal itu, saat menyambut Hari Raya Idul Adha 1439 H .Kemudian pada Rabu, PCIM mengadakan Open House dan silaturahim warga Muhammadiyah Mesir dengan diisi tausiyah dari penasehat PCIM Mesir, Cecep Taufikurrahman.
Acara Open House kali ini juga disemarakkan dengan pembagian Doorprize buku "Menuju Kiblat Ilmu" dan pembagian hadiah Lomba 17 Agustus TK ABA Cairo. Open House dimulai pukul 18.00 CLT dengan dihadiri oleh warga Muhammadiyah dan simpatisan.
Hadir pula beberapa tamu undangan. Di antaranya, Tengku Masyitoh selaku ketua Wihdah, bapak Utsman Syihab selaku atdik KBRI, presiden PPMI dan wakilnya, serta perwakilan dari beberapa afiliatif. (adi)
Advertisement