Sidang Kanjuruhan, Danki Brimob Sangkal Gas Air Mata di Tribun
Eks Danki 1 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan mengatakan, tak memberi perintah untuk menembakkan gas air mata ke tribun. Padahal, saksi sebelumnya ada yang menemukan pecahan peluru.
Pembelaan disampaikan Hasdarmawan saat menjadi saksi dua polisi terdakwa Tragedi Kanjuruhan lainya, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
Berawal, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan terkait perintah tembakan gas air mata. Ketika itu, Hasdarmawan menginstruksikan agar anggotanya menembak ke arah ancaman.
“Di mana ada ancaman, ketika ada perintah menembak, ancaman itu yang diarahkan ke sana tujuannya untuk membubarkan," kata Hasdarmawan, di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis, 16 Februari 2023.
Perintah itu, kata Hasdarmawan, diberikan dengan harapan suporter kembali ke masing-masing tribun. Sebab, pasukannya hanya sedikit dibandingkan massa yang turun ke lapangan.
"Kalau enggak nanti memancing orang turun lapangan, kalau enggak kami lakukan semakin banyak orang turun di lapangan menyerang petugas, kekuatan kami tidak seimbang,” jelasnya.
Hasdarmawan menyebut, perintah penembakan gas air mata memang sengaja diberikan. Sebab, dia merasa keselamatannya dan anggotanya ketika itu tengah dalam ancaman.
“Kalau kami biarkan, kalau saya tidak melakukan, kalau saya tidak melakukan diskresi yang saya punya mungkin saya tidak akan duduk di sini,” ucapnya.
Lebih lanjut, Jaksa menanyakan keterangan Hasdarmawan yang mengaku tidak ada perintah untuk menembakkan ke arah tribun, yang dipenuhi suporter Arema FC yang tengah berdiri.
Jaksa menyebut jika saksi pada sidang sebelumnya, anggota Polres Malang, Dwi Cahyono Nugroho yang menemukan lima proyektil gas air mata di tribune sisi selatan, saat melakukan olah TKP.
“Saya tidak lihat. Anggota saya menembak ke shuttle ban. Yang diharapkan bubar yang di shuttle ban,” jawab Hasdarmawan.
Kemudian, Jaksa kembali menanyakan terkait perintah tembakan ke arah lainya, selain shuttel ban atau lintasan lari. Hasdarmawan pun menyebut ada instruksi melepaskan gas air mata di sekitar pagar tribun berdiri.
“Iya. Jadi orang itu di shuttle ban dekat pagar dibubarkan. Supaya tidak bertambah ke lapangan,” tutupnya.
Advertisement