Sidang Cerai Okan Cornelius Diwarnai Isu Penganiayaan Anak
Rumah tangga Okan Cornelius dan May Lee Sachi yang baru berlangsung sekitar dua tahun terancam kandas. Okan Cornelius sudah secara resmi melayangkan gugatan cerai pada May Lee. Proses persidangannya sudah mulai bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Namun, mediasi antara Okan Cornelius dan May Lee dinyatakan gagal pada Kamis, 14 Mei 2020. Keduanya sepakat untuk mengakhiri rumah tangga yang baru dua tahun dibina.
Okan Cornelius mengatakan proses sidang perceraian akan berlanjut pada materi. Dia pun mengaku siap dengan putusan sidang perceraian.
“Saat mediasi, majelis hakim menanyakan apakah bisa diperbaiki dan yang lainnya. Dan mediasi gagal dan lanjut ke persidangan pertama. Nanti prosesnya gimana kita nikmati proses ini,” ujar ayah satu anak ini.
Terpisah, May Lee menuturkan akar percekcokannya dengan Okan tak lain ialah Jaden, putra Okan Cornelius dari pernikahan pertamanya dengan Viviane.
"Saya bilang dari pernikahan saya, saya mau menggugat cerai itu karena satu, masalah ekonomi dan urusan anak," kata May Lee.
May Lee pun menjelaskan kondisinya yang berada di tengah perebutan hak asuh anak antara pihak Okan Cornelius dan Viviane. Dia yang mencoba menengahkan keduanya malah mengaku mendapat makian dari sang suami. Dari situ lah permasalahan mulai muncul di rumah tangga mereka.
"Jadi saya pernah beberapa kali membina hubungan baik dengan V tapi saya dimaki-maki sama Okan. Jadi awal pernikahan saya itu sama Okan ada satu permasalahan antara V, J, dan O. Nah, saya ini kan di tengah-tengah mereka jadi saya pun dalam posisi yang lumayan bingung, saya membina komunikasi baik dengan V tapi saya dimaki-maki oleh sebelah pihak dan V pun tahu itu. Saat itu ya suami saya sendiri yang maki-maki saya untuk tidak berkomunikasi dengan baik sama dia (Viviane), itulah puncak permasalahan," jelas May Lee.
"Karena kan dari 2017 sampai sekarang, V agak kesusahan ketemu anaknya jadi untuk perkembangannya pun dia mungkin tidak tahu secara detil bagaimana, yaa saya pun mengerti perasaan seorang ibu, makanya ketika dia datang kepada saya untuk meminta J hanya sekedar nonton atau apapun saya tidak pernah melarang walaupun suami saya maki-maki saya, marah dengan saya," tambah May Lee.
Di sisi lain, nama May Lee disebut-sebut tengah dilaporkan ke polisi oleh Viviane. Jaden diduga mengalami kekerasan. Luka lebam di bagian tangan Jaden yang dilaporkan pihak sekolah kemudian dibawa Viviane ke pihak kepolisian.
Laporan Viviane pada pihak kepolisian atas apa yang dialami Jaden tak ayal menyudutkan posisi May Lee. Banyak yang menganggap jika luka lebam Jaden diakibatkan oleh tindakan ibu sambungnya itu.
Tak ingin tudingan terus bergulir, kuasa hukum May Lee, Herwin Arwa, menegaskan jika kliennya saat ini masih berstatus sebagai saksi.
Dalam laporan polisinya pun, sambung Herwin Arwa, Viviane tak menyebutkan nama terlapor. "Jadi jangan terkesan menyudutkan mba Lee karena semua yang dihadirkan baru sekadar saksi. Jadi asas praduga tak bersalah itu mari kita sama-sama kita hormati proses yang berjalan. Mbak Lee ini juga seorang wanita, beliau sangat menyayangi Jaden dan Jaden menyayanginya juga," pungkasnya.