Sidak Nataru, Stok dan Harga Bahan Pokok di Probolinggo Stabil
Tim gabungan yang dipimpin Sekdakot Probolinggo, Ninik Ira Wibawati menggelar inspeksi mendadak (sidak) ketersediaan dan harga bahan-bahan pokok di pasar dan toko modern (swalayan), Jumat, 22 Desember 2023. Hasilnya, stok dan harga sembako di Kota Probolinggo dinilai stabil menjelang Natal dan tahun baru (Nataru).
Tim gabungan terdiri atas Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMP), Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Bulog Probolinggo, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo, pihak Kodim 0820 dan Polres Probolinggo Kota. Sasaran sidak pertama, pasar tradisional terbesar di Kota Probolinggo, Pasar Baru.
Di pasar induk itu harga cabai rawit Rp80 ribu/kilogram (kg), daging ayam ras Rp33 ribu/kg, cabai merah besar Rp70 ribu/kg, telur ayam ras Rp26 ribu/kg, daging sapi super Rp120 ribu/kg dan daging sapi biasa Rp110 ribu/kg.
Meski harga masih relatif mahal, stok cabai merah besar dan cabai rawit cukup melimpah. Salah satu penjual yang memiliki stok 18 kg cabai rawit dan 10 kg cabai merah besar, mengaku dagangannya tak laku. Sementara stok barang lain seperti telur ayam ras dan daging ayam ras misalnya, memiliki stok cukup.
Menurut salah satu penjual daging sapi yang disidak, dirinya tidak pernah menaikkan harga jualannya selain saat Hari Raya Idul Fitri. “Naiknya cuma sekali pas Hari Raya Idul Fitri, habis itu normal terus meskipun Natalan dan Tahun Baru,” ujar pedagang daging itu.
Kepala DKUMP, Fitriawati mengungkapkan giat ini untuk memastikan stok bahan pokok cukup untuk kebutuhan masyarakat dengan harga yang stabil. “Bahkan harga cabai rawit sekarang turun, dari yang sebelumnya di atas Rp100 ribu per kilogram sekarang menjadi Rp80 ribu per kilogram,” katanya.
Selanjutnya, tim gabungan menyidak tiga swalayan di Jalan dr. Sutomo. Di masing-masing swalayan itu tim langsung tertuju ke rak beras, minyak goreng, dan gula.
“Jadi kami mengecek ketersediaan sembako ini termasuk juga harganya. Alhamdulillah rata-rata harga telur, daging juga ayam, kemudian gula, minyak goreng dan beras, semua rata-rata harganya stabil. Paling selisih Rp500 saja antara pasar dengan super market,” ungkap Sekda Ninik.
Ninik berharap masyarakat bisa selektif saat berbelanja, dan tidak perlu panic buying. “Tidak perlu panic buying, itu yang terpenting. Tersedia semua tadi di Sinar Terang, GM, KDS. Di pasar pun tersedia (kebutuhan masyarakat),” kata Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo itu.
Sementara itu Kepala Bulog Probolinggo, Mochammad Ramadan kepada pengelola swalayan Graha Mulia (GM), Tari menawarkan beras pemerintah dengan merek SPHP untuk bisa dijual di GM. Karena menurut Ramadan beras ini merupakan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan harga yang cukup murah per kemasan 5 kg-an. Hal itupun segera akan ditindaklanjuti oleh pihak GM.
Di hari yang sama, di lokasi yang berbeda, tim kedua juga melakukan sidak serupa di tempat lain. Tim kedua ini bergerak ke lokasi subdistributor daging ayam di Kelurahan Sumbertaman, subdistributor daging ayam Kedungasem, subdistributor telur Jrebeng Wetan hingga Subdistributor MinyaKita, Jalan Brantas.
Sedangkan tim ketiga, bergerak menyidak subdistributor daging ayam utara Pasar Kronong, subdistributor beras di jalan tembusan Panglima Sudirman, subdistributor beras, Jalan WR. Supratman, dan subdistributor minyak curah Jalan Pahlawan.