Sidak Lokasi Karantina, Dewan Temukan Fasilitas Tak Layak
DPRD Banyuwangi melakukan sidak ke Kompleks Gedung Olah Raga (GOR) Tawangalun Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, 4 Mei 2020. Tempat ini merupakan lokasi karantina yang disiapkan Pemkab Banyuwangi untuk perantau Banyuwangi yang tetap nekat mudik. Hasilnya, ditemukan fasilitas yang dianggap masih belum layak.
"Tempat tidurnya bekas semua, saya lihat kusut-kusut banyak yang robek. Saya harapkan pakai yang baru. Saya harapkan persiapan maksimal. Karena kita punya anggaran walaupun sedikit," kata Anggota DPRD Banyuwangi, Salimi.
Selain menyoroti tempat tidur yang tidak baru. Anggota DPRD Banyuwangi juga menilai ruangan juga tidak layak. Sebab tidak ada alat pendingin ruangan. Sehingga udaranya pengap dan panas.
"Sebetulnya harus ada pendingin. Ini kurang layaklah, kurang maksimal," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, koordinator ruang transit dan karantina GOR Tawangalun Banyuwangi, Zen Kostolani menyatakan, tidak ada anggaran khusus untuk penyiapan tempat karantina ini.
Ia mengakui bahwa tempat tidur yang ada di GOR Tawangalun ini memang tidak baru. Tempat tidur itu pinjaman dari Balai Diklat PNS milik Badan Kepegawaian Daerah.
"Kasur ini kami pinjam di BKD untuk kepentingan isolasi di sini," kata Zen Kostolani.
Dia menjelaskan, Kompleks GOR Tawangalun resmi menjadi tempat karantina terhitung mulai hari ini, Senin 4 Mei. Gedung utama GOR Tawangalun merupakan tempat transit pemudik sebelum diputuskan untuk dikarantina ditempat itu ataukah dikarantina di Desa dengan pengawasan ketat. Untuk ruang karantina ditempatkan di arena atlet dan kolam renang.
"Mereka membuat pernyataan dengan tidak dipaksa siapapun, milih karantina disini, milih pulang ke rumah diisolasi bersama dengan desa yang diawasi. Atau kembali ke tempat asal pada saat dia mau pulang kampung," tegasnya.
Zen Kostolani tidak membantah kondisi ruangan utama GOR Tawangalun yang panas. Menurutnya, kalau melihat kondisi ruangan yang panas, kemungkinan para pemudik tidak akan betah. Bisa jadi mereka memilih berkeliaran di luar gedung.
"Kami akan menyiapkan tempat duduk diluar. Sambil menunggu desa menyiapkan. Ini kerjasama dengan desa dan kecamatan," jelasnya.