Sidak, Gus Mujib Temukan Pelanggaran 100 Persen Siswa di Kelas
Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron (Gus Mujib) dibuat kaget ketika melakukan monitoring Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMAN I Kejayan, Rabu 1 September 2021 pagi.
Betapa tidak, jumlah siswa yang seharusnya 50 persen dari kapasitas per kelasnya, malah terisi full 36 anak. Dari kejadian tersebut, Gus Mujib meminta Kepala SMAN I Kejayan untuk tidak mengulangi hal tersebut.
Sebab, meski Kabupaten Pasuruan ditetapkan sebagai daerah yang melaksanakan PPKM Level 2, namun aturan jumlah kehadiran siswa adalah maksimal 50 persen dari kapasitas ruang kelas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kalau prokes nya sudah baik. Semua siswa memakai masker. Ada banyak wastafel, termo gun dan penyemprotan desinfektan di pintu masuk sekolah. Tapi jumlah siswa yang mengikuti PTM di tiap kelas tidak boleh 100 persen tapi maksimal 50 persen dari kapasitas," katanya.
Gus Mujib menegaskan, dalam SE Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan yang diterbitkan 31 Agustus kemarin, sudah jelas disampaikan bahwa pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di satuan pendidikan dapat dilakukan dengan Pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan/atau pembelajaran jarak jauh.
Dalam angka romawi II huruf b dijelaskan, untuk SDLB, MILB, SMPLB, SMALB dan MALB melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan kapasitas maksimal 62 persen sampai dengan 100 persen dari kapasitas kelas, serta menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas.
Sedangkan PAUD melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan kapasitas maksimal 33 persen dari kapasitas kelas dan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas.
"Pak Presiden selalu bilang hati-hati dan waspada. Beliau selalu mengulang hal ini. Jadi, intinya bagaimana kita bisa menyelamatkan anak-anak dari Covid-19 tapi pembelajaran tatap muka bisa dilakukan separuh dari kapasitas kelas, dan separuhnya lagi belajar dari rumah melalui zoom," jelasnya.
Dengan dibukanya PTM secara terbatas, Gus Mujib mengimbau kepada semua sekolah agar serius dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan. Termasuk memaksimalkan peran Satgas Covid-19 di sekolah masing-masing agar penularan virus corona bisa diantisipasi sedini mungkin.
"Kalau kami komitmen tinggi disertai sabar dan ikhlas dalam menghadapi pandemi, Insya Allah kita semua akan diselamatkan oleh Allah SWT. Satgas di sekolah harus dimaksimalkan. Kalau ada yang sakit atau mengetahui tanda-tanda terpapar, bisa langsung bertindak cepat," tegasnya.
Tak hanya perihal jumlah kehadiran siswa, Gus Mujib juga meminta para kepala sekolah untuk mengingatkan para pelajar akan pentingnya vaksinasi. Di hadapan para guru dan kepala SMAN I Kejayan, Gus Mujib menegaskan bahwa para pelajar tak perlu menunggu vaksinasi di sekolah. Akan tetapi bisa langsung datang ke Puskesmas terdekat.
"Ada dua bentuk ikhtiar yang efektif untuk memutus mata rantai. Vaksinasi dan protokol kesehatan. Saya minta pelajar bisa langsung datang ke puskesmas untuk mendaftar vaksinasi. Agar semuanya cepat divaksin," tutupnya. (Pas)