Sidak, Ditemukan Mamin Bermasalah
Warga Kota Probolinggo yang hendak berbelanja makanan dan minuman (mamin) menjelang lebaran diminta berhati-hati. Soalnya, masih ditemukan mamin bermasalah seperti, kadaluwarsa, kemasan rusak, hingga tidak koder P-IRT.
Hal itu diketahui saat Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan Wawali Kota HMS Subri bersama jajaran Pemkot Probolinggo menggelar sidak mamin di sejumlah swalayan dan pusat oleh-oleh di Kota Bayuangga, Selasa, 21 Mei 2019.
Di tiga swalayan yang disidak wali kota, dua di antaranya ditemukan makanan kedaluwarsa. Lokasi pertama yang disidak adalah swalayan ternama di Jalan dr Soetomo. Tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) menemukan makanan ringan (snack) kacang yang sudah kadaluwarsa sejak Januari 2019 lalu.
Juga ditemukan produk makanan re-packing yang tidak sesuai dengan standar. Seharusnya, produk re-packing dikemas dengan apik, ada kode produksi, tanggal kedaluwarsa dan P-IRT. Merek produk pun tidak boleh dimasukkan dalam kemasan, harus berada di luar.
Bahkan snack yang jelang habis masa berlakunya di bulan Juni ditemukan di super market berlantai dua tersebut. “Warga harus berhati-hati saat mengecek barang, supaya tidak dirugikan,” kata Habib Hadi, panggilan akrab Wali Kota Hadi Zainal Abidin.
Sidak kedua dilanjutkan ke toko waralaba di Jalan Basuki Rahmat. Di toko modern ini didapati produk snack dan roti yang sudah kedaluwarsa. “Supervisornya harus teliti, jika seperti ini dampaknya bisa ke tokonya juga,” ujar Kadinkes, drg Ninik Ira Wibawati, yang mendampingi wali kota.
Rombongan sidak kedua yang dipimpin Wawali Kota HMS Subri juga menemukan sejumlah mamin bermasalah. Sasaran pertama yang dituju wawali adalah pusat pertokoan di dalam terminal.
Di sini, Subri menemukan produk mamin kadaluwarsa, tidak ada tanggal, kemasan rusak dan tidak ada kode P-IRT.
Kunjungan kedua, di pusat oleh-oleh Ketapang, wawali kembali menemukan mamin kedaluwarsa. Sedangkan kunjungan ketiga Subri ke swalayan di kawasan Perumahan Kopian, hanya mendapati produk mamin yang kadaluarsa.
Wawali mengungkapkan secara umum yang banyak temuan yaitu makanan yang kedaluwarsa, tidak ada tanggal kedaluwarsanya, belum ada PIRT dan makanan yang mendekati masa kedaluwarsa.
Dikatakan sidak ini sifatnya hanya pembinaan yang nantinya akan dilakukan pembinaan oleh Dinas Kesehatan Kota Probolinggo. Tapi, kedepan pasti akan ada tindakan lebih konkret yang akan bekerjasama dengan instansi vertikal agar pembinaan ini ada efek jera.
“Kami berharap masyarakat harus jeli untuk melihat barang yang akan dibeli,” ujar wawali. (isa)
Advertisement