Sibuk Ngeblur Kartun, KPI Tak Tahu Pelecehan Seks sejak 2015
Netizen sempat heboh ketika Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melakukan blur atau sensor pada tayangan kartun SpongeBob Square Pants di adegan Sandy Tupai pakai bikini, Doraemon saat Sizuka pakai rok pendek, hingga adegan mengisap rokok juga diburamkan.
Nahasnya, Komisioner KPI Pusat justru tidak mengetahui borok di kantornya sendiri. Kasus dugaan pelecehan seks viral di media sosial. Di mana salah satu pegawai pria berinisial MS mengaku sudah mengalami pelecehan seks sejak Oktober 2015 silam. Pelakunya sebanyak 7 orang.
Kasus ini viral karena korban sudah berkonsultasi dengan Komnas HAM, kemudian curhat di media sosial sambil menandai akun Presiden Jokowi. Rencananya, RE, EO, TS, SG, RT, CL, dan FP akan diperiksa penyidik pada Senin, 6 September mendatang.
"Rabu siang saya baru terima itu dan kemudian dikonfirmasi oleh teman-teman, dikonfirmasi oleh beberapa kolega dan itu baru kita ketahui," kata Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis 2 September 2021 malam.
Menurut Nuning Rodiyah, selama ini pimpinan, kepala bagian, dan kepala sub bagian di KPI Pusat belum pernah menerima laporan menyangkut dugaan pelecehan seksual dan perundungan terhadap MS.
Korban Minta Pindah Divisi
MS, kata Nuning Rodiyah, melaporkan ketidaknyamanan kerja pada 2019. Korban pun minta pindah ke divisi lain. "Itu pun juga disampaikan ke saya secara pribadi yang bersangkutan masuk ke ruangan saya, menanyakan kalau bisa saya pindah ke divisi lain," sambungnya.
Merespon hal ini, Nuning Rodiyah mengatakan kepada korban bahwa pindah ke divisi lain jika terdapat formasi yang kosong dan mengikuti seleksi formasi tersebut.
"Yang bersangkutan hanya menyampaikan itu tidak ada diskusi langsung. Bagi saya tidak kemudian harus banyak ngerumpi, maka kemudian bertanya pertanyaan-pertanyaan soal substansi pekerjaan," jelas dia.
KPI Pusat tidak mentolerir pelecehan seksual dan perundungan. Pihaknya akan memberikan sanksi tegas terhadap para terduga pelaku jika mereka terbukti melakukan perbuatan tersebut.
"Seluruh pimpinan KPI sudah berkomitmen untuk memberikan tindakan tegas kepada pelaku kekerasan seksual dan perundungan," ujar Nuning Rodiyah.
Ketua KPI Baru Menjabat 2019
Ketua KPI Agung Suprio mengaku tidak tahu mengenai dugaan adanya pembiaran dalam kasus pelecehan dan perundungan terhadap MS. "Saya tidak tahu statement pembiaran. Yang jelas, saya menjabat sebagai Ketua KPI di pertengahan 2019," kata Agung.
Peristiwa ini, lanjut Agung, terjadi pada 2012, sebelum dirinya menjabat. Agung menyebut akan bertanya kepada korban apakah sudah melapor atau belum ke atasan atau koordinatornya langsung.
"Kasus ini sudah ditangani polisi, karena polisi punya sumber daya untuk mengusut kasus ini hingga tuntas. Baru nanti ketika diinvestigasi polisi, baru bisa disimpulkan apakah ada pembiaran atau tidak, kan begitu, karena itu 2012, saya juga belum menjabat," sambung dia.
Dari Membelikan Makan hingga Ditelanjangi dan Direkam
MS kembali membuka luka lama. Dalam keterangan pers, MS menceritakan kisah pilunya secara runtut. MS mengaku dilecehkan oleh rekan kerjanya sesama laki-laki dan kerap mendapatkan perundungan.
Kisahnya dimulai sejak dia mulai bekerja di KPI pusat pada 2011. Sejak mulai bekerja, MS kerap menjadi korban intimidasi dan perundungan. Seperti harus membelikan makanan untuk rekan-rekan kerja seniornya.
Perlakuan mereka semakin tak manusiawi terhadap MS. Pada 2015, rekan-rekan kerjanya berinisial RE, EO, TS, SG, RT, CL dan FP bersama-sama memegangi kepala, tangan, kaki, memiting dan menelanjanginya. Saat itu juga rekannya EO mulai mencoret-coret kelaminnya dengan spidol dan juga direkam oleh CL.
"Mereka beramai-ramai memiting, melecehkan saya dengan mencoret-coret buah zakar saya memakai spidol. Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi," ungkapnya.
"Mereka mendokumentasikan kelamin saya dan membuat saya tak berdaya melawan mereka setelah tragedi itu. Semoga foto telanjang saya tidak disebar dan diperjualbelikan di situs online," sambungnya.
Sejak hari itu hidup MS menjadi hancur. Ia kerap stres dan merasa amat hina. Harga dirinya sebagai laki-laki, sebagai suami dan kepala rumah tangga menjadi runtuh seketika.
Idap Hipersekresi Cairan Lambung akibat Stres
Pada 8 Juli 2017, MS mulai memeriksakan diri di Rumah Sakit Pelni untuk Endoskopi. Hasilnya, ia mengalami Hipersekresi Cairan Lambung akibat trauma dan stres.
Perundungan terhadap MS belum usai. Pada 2017, saat acara Bimtek di Resort Prima Cipayung, Bogor, tengah malam saat MS terlelap tidur tiba-tiba tubuhnya dilempar ke dalam kolam. Tawa riang nampak terdengar puas dari rekan-rekan kerjanya itu.
"Apakah penderitaan saya sebuah hiburan bagi mereka. Mengapa mereka begitu berkuasa menindas tanpa ada satu pun yang membela saya. Apakah hanya karena saya karyawan rendahan sehingga para pelaku tak diberi sanksi? Di mana keadilan untuk saya?" sesal MS.
Korban Curhat ke Komnas HAM
Pada 11 Agustus 2017, MS mulai membagi kisahnya dengan mengadukan peristiwa pelecehan dan penindasan tersebut kepada Komnas HAM melalui email. Pada 19 September 2017, Komnas HAM membalas email dan menyimpulkan apa yang saya alami sebagai kejahatan atau tindak pidana.