Pemkab Banyuwangi Siapkan Titik Pengungsian Erupsi Raung
Menyusul aktivitas vulkanik Gunung Raung yang terus meningkat, sejumlah instansi terkait menggelar rapat koordinasi untuk menyusun rencana kontijensi. Rencana kontijensi diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan bencana yang berpotensi terjadi akibat erupsi Gunung Raung.
Rapat dipimpin Komandan Kodim 0825 Banyuwangi, Letkol Infantri Yuli Eko Purwanto. Rapat yang dilakukan di Kodim 0825 Banyuwangi itu dihadiri Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono, Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Joko Setyono.
Selain itu hadir juga perwakilan Basarnas, BPBD Banyuwangi serta unsur dari Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) yang wilayahnya masuk terdampak erupsi Gunung Raung.
“Perlu adanya kesiapsiagaan bencana erupsi Gunung Raung yang beberapa hari terakhir aktivitasnya naik,” jelas Yuli Eko Purwanto.
Dia menyatakan, berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunung Api (Raung), meski sudah erupsi, letusan Raung masih di lingkup kaldera, belum keluar dari bibir kawah.
Kendati demikian, pihak terkait sudah mematangkan berbagai persiapan jika terjadi erupsi Gunung Raung dengan intensitas lebih tinggi.
“Rekan Forpimka sudah menyiapkan titik-titik pengungsian maupun titik evakuasi. Jalur evakuasi pun sudah disiapkan. Ini untuk mengantisipasi sedini mungkin dampak bencana yang terburuk. Sudah kita siapkan,” tegasnya.
Dia juga mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana erupsi Gunung Raung untuk tidak termakan hoaks. Karena hal itu bisa dimanfaatkan pihak tidak bertangungjawab untuk mengambil keuntungan.
Dia menjelaskan, sejauh ini erupsi Gunung Raung tahun 2021 ini masih di bawah kejadian tahun 2015. Saat ini, pihak terkait fokus mengantisipasi adanya abu vulkanik di beberapa kecamatan seperti Songgon, Sempu, Kalibaru, Glenmore, Singojuruh, Licin.
“Ini yang perlu kita waspadai bersama. Kodim sudah menyiapkan separuh kekuatan karena separuh lainnya menanggulangi Covid-19. Personil Kepolisian, Basarnas dan BPBD sudah siap membantu masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono, menyatakan, rapat ini untuk menyusun rencana kontijensi guna mengidentifikasi kemungkinan terjadi atau tidaknya. Salah satunya menyusun langkah yang dilakukan saat pra bencana.
Dia menambahkan, pada pra bencana, salah satunya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak. Berikutnya dilakuan pengecekan jalur evakuasi yang selama ini sudah dimiliki.
Jalur evakuasi ini perlu dicek lagi kondisinya seperti apa. Prioritasnya, jalur evakuasi harus bisa dilalui roda empat agar jika terjadi bencana masyarakat bisa diangkut dengan cepat. Kemudian juga harus ditentukan titik kumpulnya kalau terjadi bencana.
“Kita rencanakan pos kesehatan. Kita bikin pos kesehatan dan berkoordinasi dengan Puskesmas yang ada,” jelasnya.
Pemkab Banyuwangi juga menyiapkan dapur umum jika nanti terjadi bencana. Dalam rapat tersebut dicek apakah material dan logistik yang ada di Dinas Sosial masih mencukupi. Begitu juga dengan kesiapan BPBD Banyuwangi berkaitan dengan alat berat.
“Ini perlu kita siapkan. Yang tidak kalah penting adalah intinya kita ikhtiar mudah-mudahan tidak terjadi bencana. Tapi paling tidak kita harus meyakinkan pada masyarakat bahwa pemerintah akan hadir,” pungkasnya.
Advertisement