Siapkan Bantuan Makanan bagi Afghanistan, Empati Kemanusiaan RI
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan, Indonesia akan memberikan bantuan makanan untuk rakyat Afghanistan. Komitmen itu disampaikan Menlu RI pada Pertemuan Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang dihadiri 24 Menlu dan Wamenlu, Minggu 19 Desember 2021, di Islamabad, Pakistan.
"Indonesia saat ini sedang siapkan bantuan makanan, berkoordinasi dengan badan-badan PBB yang berada di lapangan," ungkap Menlu Retno Marsudi dalam pernyataan persnya.
Menurut Retno Marsudi, adanya kekhawatiran akan terjadinya krisis kemanusiaan, menjadi alasan utama harus disegerakannya bantuan.
"Bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan harus segera diberikan guna menghindari memburuknya krisis kemanusiaan di Afghanistan," tegas Menlu RI.
"OKI harus dapat memobilisasi dukungan dan resources (sumber-sumber) untuk tangani krisis kemanusiaan di Afghanistan. Dalam kaitan ini saya telah sampaikan, bahwa Indonesia sudah siap untuk berkontribusi," paparnya.
Di saat yang bersamaan dinilai penting untuk dibuat satu peta jalan, mengenai upaya untuk memenuhi komitmen Taliban yang disampaikan 16 Agustus 2021.
"Yaitu membentuk pemerintah yang inkluisf, menghormati HAM, termasuk hak perempuan dan anak perempuan. Dan, tidak menjadikan AFGHANISTAN sebagai tempat "breeding" dan "training" bagi terorisme. Saya tekankan bahwa semua inisiatif OKI akan sulit diimplementasikan, tanpa adanya kemajuan yang signifikan dari Taliban untuk memenuhi janji-janjinya," terang Menlu RI lagi.
Kantor PBB urusan Kemanusiaan (UNOCHA) melaporkan situasi kemanusiaan di Afghanistan sangat memprihatinkan, dimana 23 juta rakyat Afghanistan menghadapi ancaman kelaparan, fasilitas kesehatan dipenuhi anak-anak yang kekurangan gizi, dan 70% guru tidak mendapatkan gaji dan jutaan anak dikhawatirkan tidak dapat sekolah.
Ingatkan Taliban Tepati Janji
Dalam pertemuan itu, Menlu RI meminta Taliban untuk memenuhi berbagai janji yang disampaikan pada 16 Agustus lalu.
"Implementasi janji Taliban ini akan memberikan kontribusi besar dalam menciptakan sebuah Afghanistan yang damai, stabil dan makmur," ungkap Menlu Retno.
Indonesia mengharapkan Taliban turut menghormati hak-hak perempuan.
"Secara khusus saya sampaikan kembali harapan mengenai penghormatan terhadap hak-hak perempuan, termasuk di bidang Pendidikan. Indonesia siap menjadi bagian dari kerja sama pengembangan pendidikan dan pengembangan kapasitas bagi pendidikan untuk perempuan," jelas Menlu RI.
Pendekatan “Help Us to Help You”
Dorongan agar Taliban menepati berbagai janji, juga disampaikan Retno Marsudi dalam Pertemuan Luar Biasa yang dihadiri oleh 24 Menlu dan Wamenlu OKI.
"Penting untuk dibuat satu "roadmap" mengenai upaya untuk memenuhi komitmen Taliban yang disampaikan 16 Agustus 2021. Yaitu, membentuk pemerintah yang inklusif, menghormati HAM termasuk hak perempuan dan anak perempuan, dan tidak menjadikan Afghanistan sebagai tempat "breeding" dan "training" bagi terorisme," papar Menlu RI.
"Saya tekankan bahwa semua inisiatif OKI akan sulit diimplementasikan, tanpa adanya kemajuan yang signifikan dari Taliban untuk memenuhi janji-janjinya. Pendekatan “Help Us to Help You” dengan Taliban harus dilakukan," tutur Retno Marsudi.
Advertisement