Anggota Boyband Korea Dituntut Pelecehan Seksual, Siapa Dia?
Industri hiburan Korea Selatan kembali dihebohkan dengan beredarnya kasus asusila yang dilakukan oleh para 'Oppa' tampan idola para wanita. Kasus pelecehan seksual oleh Seungri dan Jung Joon Young Cs belum menemui titik terang, kali ini muncul lagi kasus serupa yang lebih miris.
Dikutip dari SBS 8 O'clock News, melalui siaran berita pada 29 Maret 2019 terungkap bahwa seorang anggota boygrup terkenal dituntut atas kasus kekerasan seksual.
Kasus pelecehan seksual tersebut terjadi pada bulan Mei 2010, namun sang korban baru melaporkan kasus tersebut pada 25 Maret 2019.
Korban mengungkapkan alasan baru melaporkan kasusnya setelah hampir 9 tahun karena mengalami tekanan mental, sehingga korban harus menjalani perawatan mental dengan psikiater. Selain itu korban juga belum mempunyai keberanian untuk mengungkap kasus pelecehan yang dilakukan para 'Oppa' tersebut.
Keberanian korban melaporkan kasus pelecehan seksual yang menimpanya ini karena karena kasus Jung Joon Young cs mulai terungkap. Terungkapnya kasus perekaman dan penyebaran video porno yang dilakukan boygrup ini memberi kekuatan korban untuk melapor atas kasus pelecehan yang dialami 9 tahun lalu kepada pihak yang berwajib.
Korban ini merupakan mantan pekerja bar di Korea Selatan. Di bar tersebut lah korban berkenalan dengan salah satu grup band terkenal.
Tepatnya bulan Mei sembilan tahun yang lalu korban dan terlapor ini minum bersama hingga akhirnya korban mabuk hingga kehilangan kesadarannya.
Kekerasan seksual tersebut terjadi di rumah korban yang berada di Kota Ilsan (nama kota di Korea Selatan), setelah pulang dari mabuk bersama di bar tempat korban bekerja.
"Dia (pelaku) akan membantu saya tidur. Jadi, saya hanya berbaring seperti itu, tetapi dalam sekejap ... ” ujar Mawar yang tak mampu melanjutkan ceritanya.
Korban melanjutkan kisahnya detik-detik perilaku asusila yang dilakukan pentolan grup band itu. "Dia bilang tidak apa-apa. Dia kemudian meraih lenganku. Saya merasa sangat terhina. Dia sama sekali tidak menghargai saya sebagai manusia.," katanya.
Setelah kejadian tersebut, korban mencoba menghubungi pelaku, namun bukannya kata maaf atau sebuah pertanggungjawaban yang didapat, melainkan ajakan asusila lagi. "Mari kita kembali ke bagaimana kita sebelumnya," katanya.
Agensi grup band tersebut menyatakan apa yang menimpa korban merupakan hubungan suka sama suka dan tanpa paksaan.
Atas laporannya ini polisi setempat bertindak mengungkap kasus asusila pelaku yang merupakan seorang idol terkenal yang saat ini sedang melakukan kegiatan di luar negeri. Polisi memeriksa pada 27 Maret 2019. (len)