Siapa yang Bakal Nahkodai Pengurus Cabang GP Ansor Mojokerto?
Siapa yang bakal menakhodai Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Mojokerto periode 2021-2025 bakal ditentukan hari ini.
Pengurus anak cabang (PAC) dan 314 ranting (setingkat desa/kelurahan) akan menyampaikan hak suara mereka melalui forum Konfercab ke-XIII bertema Konsisten Mengawal Kiai dan NKRI, di wisma PC NU Kabupaten Mojokerto.
Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto Muhammad Albarraa, sekaligus salah satu bakal calon (bacalon), menuturkan, siapa pun yang terpilih nantinya, dia berharap agar amanah yang diberikan dianggap sebagai khidmat kader kepada Nahdlatul Ulama (NU).
Termasuk, ketika menghadapi dan menjawab tantangan zaman ke depan. ”Terutama, dalam hal ideologi,” ujar Gus Barraa, begitu Muhammad Albarraa akrab disapa, kemarin.
Putra pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah, Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, KH Asep Saifuddin Chalim ini, menegaskan, kini bangsa Indonesia sedang dihadapkan dengan ancaman ideologi ekstrem. Di mana, lanjut dia, jika ideologi keras tersebut tidak dibendung, dikhawatirkan justru akan mengancam harmonisasi bangsa dan negara.
"Ini adalah PR (pekerjaan rumah) bersama. Maka, kita sebagai (kader) Gerakan Pemuda Ansor harus siap menghadapi hal itu,” tegasnya.
Selama pendaftaran Jumat 10 Desember 2021 kemarin, Gus Barraa didukung oleh tiga PAC plus 20 ranting. Meliputi, PAC GP Ansor Trowulan, Gedeg, dan Jetis. Selain Gus Barraa, empat tokoh muda NU lainnya juga turut mencalonkan diri.
Mereka adalah putra pengasuh Ponpes Salafiyah Al Mishbar, Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, KH M. Chusaini Ilyas, M. Syukron Fahmi (Gus Fahmi); incumbent M. Ali Nasikh (Gus Ali); Muhammad Mahbubullah (Gus Mahbub), dan Samsul Ma’arif.
Keempatnya telah menyerahkan dukungan, masing-masing dari minimal 3 PAC plus 20 ranting sebagai persyaratan pencalonan. Menunjukkan bukti dokumen pernah mengikuti tahapan kaderisasi hingga jenjang PKL (pelatihan kader lanjutan). Serta mengabdi sebagai pengurus GP Ansor, baik tingkat PC maupun PAC selama dua tahun.
Gus Barraa menambahkan, di samping mempersiapkan diri menghadapi tantangan ideologi ekstrem, GP Ansor juga harus terus mengembangkan kaderisasi yang lebih masif. Dengan menyentuh lingkungan masyarakat, hingga kalangan santri di pesantren-pesantren. ”Agar generasi bangsa kita menjadi generasi yang rahmatan lil alamin," tegasnya.
Ketua Panitia Pelaksana Konfercab GP Ansor Kabupaten Mojokerto XVIII Anshor Ibnu Rido menyatakan, sedianya Konfercab yang direncanakan mulai pukul 08.00 WIB, ini akan dihadiri tokoh NU dan GP Ansor.
Dijadwalkan hadir adalah Menteri Agama (Menag) sekaligus Ketua PP GP Ansor KH Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yakut), Ketua PW GP Ansor Jatim H. Syafiq Syauqi (Gus Syafiq), Ketua Tanfidziyah KH Abdul Adzim Alwy, dan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. ”Diawali dengan pembukaan Konfercab, lalu dilanjutkan tahapan sidang pleno,” ungkapnya.
Ada beberapa agenda sidang yang akan diikuti peserta. Terbagi atas sidang pleno I (pembahasan tatib konferensi) dan sidang komisi, sidang pleno II (laporan pengesahan hasil sidang komisi), pleno III (laporan pertanggung jawaban PC GP Ansor), dan terakhir sidang pleno IV (pemilihan). ”Mekanisme pemilihannya seperti apa, nanti PW (pengurus wilayah) yang memimpin,” imbuh dia.
Meski demikian, lanjut Anshor, jika nanti pemilihan disepakati musyawarah mufakat atau pemilihan langsung, panitia sudah menyiapkan beberapa skenario. Di antaranya, menyediakan surat suara dan kotak surat suara berbeda, menyesuaikan bobot nilai akreditasi masing-masing PAC/ranting. ”PAC atau ranting yang mendapat nilai A mendapat 2 suara. Sedangkan, nilai akreditasi B hanya satu suara,” tandas dia.