James Robart, Hakim Yang Gagalkan Kebijakan Trump
Washington: Keputusan Presiden Donald Trump melarang masuk warga dari 7 negara Timur Tengah dan Afrika yang mayoritas serta pengungsi asal Suriah telah dibatalkan oleh hakim negara bagian Washington, James L. Robart.
Siapakah Robart yang membuat Donald Trump meradang dan akan mempersalahkan Robart jika sesuatu hal buruk menimpa AS?
Robart terpilih jadi hakim di Washington setelah disetujui dengan suara bulat oleh Senat AS pada tahun 2004. Ia pernah mengatakan kepada senator bahwa orang harus mendapatkan perlakuan yang adil dalam sistem hukum.
1. Dari pengacara swasta menjadi Hakim Federal.
James L. Robart menjadi hakim federal di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Barat negara bagian Washington sejak tahun 2004, setelah dinominasikan oleh presiden AS saat itu, George W. Bush.
Lahir pada tahun 1947 di Seattle, Robart lulus pada tahun 1969 dari Whitman College dan pada tahun 1973 dari Georgetown Law School. Dia menjadi editor administrasi Georgetown Law Journal, menurut biografi resminya di website Pengadilan Negeri AS.
Dia kemudian membuka kantor pengacara swasta di Seattle dengan perusahaan bernama Lane Powell Moss & Miller 1973-2004, menjabat sebagai managing partner pada tahun 2003 dan 2004.
2. Dikenal sebagai pelayan masyarakat.
Selama uji kelayakan pada 2004, Robart dipuji oleh beberapa senator karena ia dianggap memiliki rasa peduli dan kemurahan hati yang tinggi. Pelayanannya terhadap masyarakat juga dianggap sebagai sebuah prestasi gemilang, terutama melalui karyanya terkait resiko dan kebutuhan khusus remaja.
3. Robart kerap memicu kontroversi.
Ini bukan pertama kalinya Robart masuk berita utama. Tahun lalu ia memicu kontroversi setelah mengkritik polisi yang dianggap kerap menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam menghadapi masyarakat.
Dalam sidang di pengadilan Agustus 2016, ia mengutip statistik FBI tentang penembakan polisi mengakibatkan kematian dari 41 persen orang kulit hitam, meskipun jumlah mereka di kota itu hanya 20 persen.
4. Seorang yang peduli terhadap pengungsi dan imigran yang bekerja tanpa bayar (probono). Robart telah melakukan pekerjaan tanpa bayar dalam membantu kasus hukum yang melibatkan pengungsi selama karirnya.
5. Robart mengartikan sistem pengadilan sebagai sarana untuk membantu orang.
Robart dikenal sebagai hakim yang menggunakan pengadilan untuk membantu orang-orang yang merasa terpinggirkan. Dia sangat peduli terhadap mereka yang diperlakukan tidak adil ataupun dizalimi. Dalam setiap persidangan ia selalu berusaha menunjukkan kepada mereka bahwa sistem hukum didirikan untuk kepentingan mereka.
6. Orangtua asuh bagi anak imigran.
Robart dan istrinya tidak memiliki anak, tetapi keduanya adalah orang tua asuh untuk beberapa anak-anak imigran selama bertahun-tahun, terutama dari Asia Tenggara.
Robart pernah menjadi ketua Rumah Seattle Children, yang menangani kebutuhan kesehatan mental bagi anak-anak dan keluarga. Dia juga bekerja di Children's Home Society di Washington yang memberikan layanan kepada keluarga untuk meningkatkan kehidupan anak-anak.
Robart menangguhkan sementara perubahan peraturan negara tentang rencana pemerintah memotong dana khusus anak-anak cacat di Washington tahun 2011. (frd)
Advertisement