Siap-siap, Lulusan Keperawatan Unej Bisa Kerja di Jepang!
Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi mengunjungi Kampus Tegalboto Universitas Jember, Rabu, 15 Desember 2021. Dalam kunjungan itu Takeyama menawarkan kerja sama dalam bidang keperawatan.
Tujuan pertama Takeyama mengunjungi Universitas Jember untuk memperkenalkan diri sebagai Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, yang baru menjabat sejak bulan April 202. Kunjungan perdana Takeyama disambut oleh Rektor Universitas Jember yang didampingi oleh Wakil Rektor I dan III di ruang tamu gedung auditorium Universitas Jember.
Selain memperkenalkan diri, diplomat senior yang sudah berdinas di Indonesia hampir 20 tahun itu juga menawarkan kerja sama dalam bidang keperawatan. “Jepang membutuhkan perawat terampil guna bekerja di fasilitas kesehatan dan atau merawat lansia. Pemerintah Jepang sendiri memberikan kuota untuk 500 orang perawat asal Indonesia setiap tahunnya,” kata Takeyama.
Khusus untuk posisi perawat di fasilitas kesehatan bisa diisi oleh lulusan diploma dan sarjana keperawatan. Sementara untuk posisi perawat lansia dikhususkan bagi mereka yang merupakan lulusan program studi diploma keperawatan.
500 kuota perawat untuk Warga Negara Indonesia (WNI) itu juga ditawarkan kepada Universitas Jember. Lulusan keperawatan Unej yang tertarik memanfaatkan kesempatan itu akan mendapat sejumlah keuntungan.
Mereka akan mendapat jaminan penempatan dan perlindungan. Sebab program tersebut merupakan program Kementerian Kesehatan Jepang. Para perawat terpilih juga tidak perlu khawatir dengan keterbatasan kemampuan bahasa, sebab akan diberikan pelatihan Bahasa Jepang di Indonesia sebelum peserta berangkat ke Jepang.
Tidak cukup sampai di situ, peserta yang lolos seleksi akan menerima gaji sesuai standar gaji perawat di Jepang. Bahkan jika peserta telah melewati masa kontrak yang umumnya tiga hingga empat tahun, masih memiliki kesempatan memperpanjang kontraknya lagi.
Diketahui, kerja sama Universitas Jember dengan pemerintah Jepang sudah terjalin sejak lama. Untuk itu, kedatangan Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi kali ini sekaligus mempererat kerja sama tersebut.
Takeyama berharap kerja sama tersebut mampu mengembangkan IPTEKS guna mengembangkan berbagai potensi sumber daya alam di wilayah Jember dan sekitarnya seperti hasil pertanian, perkebunan dan kelautan yang produknya bisa menembus pasar Jepang.
“Saya melihat pantai selatan Jawa kaya akan landak laut, umumnya warga Indonesia mungkin tidak suka, tapi di Jepang produk ini bernilai mahal,” kata pria asal kota Nagoya yang pagi itu didampingi Wakil Konsul Bidang Informasi, Pendidikan dan Budaya, Tsumura Moe, dan staf lokal, Muhammad Zainuri.
Sementara Rektor Universitas Jember Iwan Taruna juga menyampaikan, kerja sama Universitas Jember dengan pemerintah Jepang yang sudah terjalin sejak lama. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya dosen dan mahasiswa Universitas Jember yang memilih melanjutkan studi maupun melakukan riset di Jepang.
Terkait tawaran pengiriman perawat ke Jepang, Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna berjanji akan meneruskan informasi ini ke Fakultas Keperawatan untuk segera ditindaklanjuti.
“Peluang menjadi perawat di Jepang harus dimanfaatkan, apalagi Fakultas Keperawatan Universitas Jember sudah memiliki modal kuat, di antaranya para lulusannya selalu mendapatkan nilai yang bagus di setiap uji kompetensi perawat,” jelas Iwan.
Iwan juga berharap bisa memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari Konsul Jenderal Jepang di Surabaya mengenai program itu, khususnya terkait standar perawat di Jepang. Sehingga Universitas Jember bisa mempersiapkan lulusan dengan lebih baik lagi.
Usai melangsungkan pertemuan resmi, Takeyama Kenichi diajak berkeliling Kampus Universitas Jember menggunakan mobil golf. Mobil golf itu melaju pelan dikemudikan oleh Wakil Rektor III, Prof. Bambang Kuswandi.