Siap Berkompetisi Pendidikan, Ternyata Begini Alasan Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, Muhammadiyah siap berkompetisi dalam Era Globalisasi, dan pendidikan Muhammadiyah harus meningkatkan kualitasnya.
"Selain program sekolah unggulan, kita harus punya program khusus yang dimasukkan dalam sistem pendidikan Muhammadiyah, agar kita dapat masuk dalam daftar sekolah unggul," kata Haedar Nashir.
Pada dimensi generasi milenial, sebagaimana keteringan diterima ngopibareng.id, Haedar pun meminta sekolah terus berusaha mengakomodir proses pendidikan bagi para generasi milenial agar siap menjawab tantangan globalisasi.
100 tahun Indonesia pada 2045 bidang pendidikannya sudah harus lebih baik dan mapan. Muhammadiyah pun harus bisa lebih dahulu memelopori pendidikan Islam modern. Menanamkan Nilai-nilai religiusitas pada setiap aspek pembelajarannya. Tidak hanya pada nilai agama saja. Muhammadiyah juga jangan sampai masuk pada urusan-urusan atributif.
"Muhammadiyah melalui pendidikan Islam modernnya harus mampu melahirkan generasi yang religiusitasnya tinggi dan Cerdas berilmu serta menguasai iptek."
"Generasi muda harus disiapkan, pendidikan baru harus disiapkan utk menjawab tantangan ke depan," tambah Haedar.
Haedar Nashir mengungkapkan hal senada, dalam Pembukaan Rakornas Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah di P4TK Seni Budaya, Kaliurang, belum lama ini.
Gerak langkah Persyarikatan harus tetap pada relnya, lurus menatap ke depan, Muhammadiyah harus merebut keadaban, jangan terlalu hanyut pada urusan-urusan politik praktis yang hanya periodik saja.
Muhammadiyah melalui pendidikan Islam modernnya harus mampu melahirkan generasi yang religiusitasnya tinggi dan Cerdas berilmu serta menguasai iptek.
Di sisi lain, Haedar juga meminta kepada majelis dikdasmen agar memperkuat sistem pada majelis dikdasmen, menjadikan regulasi yang baik.
"Mulai sekarang, kita himpun, kita siapkan para ahli ilmu pendidikan di Muhammadiyah, untuk membahas pendidikan baru bagi persyarikatan dan bangsa," jelasnya.
Para ahli Pakar pendidikan kita ini harus banyak menulis di media media tentang isu pendidikan kita saat ini. Siapapun dan kapanpun. (adi)