Siap Berdiri, Universitas Muhammadiyah Antarbangsa Malaysia
Muhammadiyah berencana mendirikan Universitas Muhammadiyah Antarbangsa Malaysia di Perlis, Negara Bagian Utara Malaysia. Wacana tersebut telah diawali dengan pertemuan pihak Muhammadiyah dan Raja Perlis Malaysia, Tuanku Raja Muda Perlis, Duli Yang Teramat Mulia Tuanku Syed Faizuddin Putra Ibni Tuanku Syed Sirajuddin Jamalullai pada Kamis 11 Juli 2019.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan, Universitas Muhammadiyah Antarbangsa Malaysia akan membuka program studi S2 dan S3 dengan pemetaan jurusan yang dibutuhkan di Indonesia, khususnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
“Kami berharap, Universitas Muhammadiyah Antarbangsa Malaysia dapat beroperasional di tahun ajaran ini. Semula akan dinamakan Universitas Buya Hamka karena orang Malaysia sangat mengagumi sosok ketokohan dan keulamaan Buya Hamka, seorang ulama dari Muhammadiyah yang telah mencerahkan warga Melayu,” kata Haedar dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Sabtu 13 Juli 2019.
Selama dua hari di Malaysia, rombongan Muhammadiyah juga meninjau dan melakukan lawatan ke Universitas Islam Perlis, Universitas Teknologi Mara Perlis, dan Kolej Ugama Islam Perlis untuk penjajakan kerjasama kedepannya.
Kemudian Datuk Asri Zainal dalam sambutan menyampaikan, wacana ini akan semakin menghubungkan dua kota untuk menjembatani dua peradaban yang akan mencerahkan keduanya yaitu kota Yogyakarta di Indonesia dan kota Perlis di Malaysia.
“Harapannya, ini juga akan membuka wacana peradaban dunia baru sebagai kota yang mencerahkan dengan ilmu, amal, dan agama,” ujarnya.
Adapun rombongan Muhammadiyah yang turut serta dalam lawatan ini: Haedar Nashir Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dahlan Rais Ketua PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Bambang Setiadji Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Jaenudin Rektor IBM Bekasi, dan Sonny Zulhuda Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia.
“Kami berharap, Universitas Muhammadiyah Antarbangsa Malaysia dapat beroperasional di tahun ajaran ini. Semula akan dinamakan Universitas Buya Hamka karena orang Malaysia sangat mengagumi sosok ketokohan dan keulamaan Buya Hamka, seorang ulama dari Muhammadiyah yang telah mencerahkan warga Melayu,” kata Haedar.
Advertisement