Siang Ini Kualitas Udara Jakarta Rangking Satu Terburuk di Dunia
Kualitas udara Ibu Kota DKI Jakarta pada Kamis siang pukul 11.30 WIB menjadi yang paling buruk atau tidak sehat dibandingkan negara-negara lainnya. Tercatat di angka 161 atau dengan parameter PM2.5 konsentrasi 75,4 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.
Berdasarkan data dari laman resmi AirVisual, kualitas udara di wilayah Jakarta mengalahkan Ulaanbaatar, Mongolia yang berada diurutan pertama yaitu pada angka 155 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 64 ug/m3.
Jakarta mengalahkan Dhaka, Bangladesh yang berada diposisi ketiga dengan angka 158 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 68,9 ug/m3.
Sedangkan diposisi ketiga ditempati Hong Kong dengan angka 154 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 60,7 ug/m3.
Lahore, Pakistan berada diposisi keempat dengan angka 132 atau masuk kategori tidak sehat untuk kelompok yang sensitif, dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 48,2 ug/m3.
Sedangkan Shenyang, China juga masuk dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif, diposisi kelima dengan angka 129 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 47 ug/m3.
Sementara itu pagi tadi, data AirVisual menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta berada di peringkat ketiga. Pagi tadi peringkat pertama kualitas terburuk diduduki Kota Ulaanbaatar dengan angka 171, lalu diikuti urutan kedua Kota Dubai.
Pantauan AirVisual, Kamis 1 Agustus 2019 pukul 07.00 WIB pagi menunjukkan kualitas udara atau Air Quality Index (AQI) di Jakarta berada di angka 135.
AQI sendiri merupakan gambaran kualitas udara di suatu daerah. AQI ini dinilai berdasarkan beberapa polutan utama di antaranya PM 2,5; PM 10; karbon monoksida; asam belerang; ozon permukaan tanah; dan nitrogen dioksida.
AQI dihitung dengan beberapa skor mulai dari 0-500. Semakin tinggi skor maka semakin tinggi polusi yang terjadi.
Untuk skor 0-50 berarti kualitas udara sangat bagus; kemudian 51-100 berarti moderat; 101-150 tidak sehat bagi orang sensitif; 151-200 tidak sehat; 201-203 sangat tidak sehat; dan 301-500 berarti berbahaya.
Dengan kondisi ini, AirVisual merekomendasikan bagi warga Jakarta yang sensitif untuk menggunakan masker dan menggurangi beraktivitas di luar ruangan.