Sialnya Caleg Ini, Video Callnya Tanpa Busana akan Disebarkan
Caleg Nasdem untuk DPRD Kota Probolinggo, Nurul Munjiad, serasa mendapat musibah. Dia diancam diperas oleh seorang wanita, yang akan menyebarluaskan rekaman video-call saat keduanya berkomunikasi dengan sama-sama melepas pakaian. Gerah karena diancam, Nurul Munjiad melapor ke polisi.
Pelaku pemerasan yang menggunakan nama akun Facebook (FB) Aulyah Sari meminta transfer uang Rp 5 juta.
“Karena perempuan itu mengancam akan menyebarluarkan rekaman video call kecuali saya menyetorkan uang Rp 5 juta, kasus ini saya laporkan ke polisi,” ujar Nurul di Mapolresta Probolinggo, Selasa, 22 Januari 2019.
Ditegaskan dirinya tidak akan mau menyetorkan uang Rp 5 juta kepada perempuan dengan pemilik akun FB Aulyah Sari yang mengaku dari Palu, Sulteng itu. Soalnya, Nurul khawatir perempuan itu akan terus mengancam dan meminta lagi uang setoran.
“Bisa-bisa saya akan dijadikan ATM berjalan kalau saya turuti permintaannya,” ujar Caleg dari Dapil 1 Kota Probolinggo meliputi Kanigaran dan Wonoasih ini.
Nurul menceritakan krononologi pertemanaannya dengan Aulyah. Sekitar dua bulan silam, dirinya menjalin pertemanan dengan Aulyah melalui FB. Kebetulan teman-teman Nurul se partai (Nasdem) juga berteman di FB dengan perempuan itu.
“Sebagai sebagai calon legislatif, saya terima permintaan pertemanan di FB karena saya kira konstituen,” ujar Nurul. Belakangan, perempuan itu meminta nomor HP Nurul yang biasa digunakan untuk Whatsapp (WA)
Hubungan Nurul dengan Alyah berlanjut melalui WA mulai, chatting hingga video call. Dari sinilah modus pemerasan itu muncul.
Nurul mengaku, beberapa kali dirayu oleh Aulyah untuk bervideo call dalam kondisi telanjang. Namun permintaan itu ditolaknya.
Rayuan maut pun dilancarkan Aulyah dengan cara lebih dulu ia ber-video call tanpa busana(bugil). Nurul akhirnya terbujuk rayuan itu setelah kali ketiga melakukan video call.
"Awalnya saya tidak mau, tetapi karena terus dirayu saya pun akhirnya telanjang. Itu pun tidak jelas, karena kamera ponsel tidak saya fokuskan," kata Nurul.
Saat video call telanjang itu berlangsung, Aulyah mengambil foto layar (screens shot) atau merekamnya tanpa sepengetahuan Nurul. Nah, foto atau rekaman tersebut digunakan untuk memeras sang caleg.
Aulyah pun melancarkan serangan dengan mengirim pesan singkat ke nomor WA Nurul. Isinya, Aulyah meminta tebusan Rp 5 juta, jika tidak dituruti foto video call itu akan disebarluaskan.
Terkait laporan Nurul, Kasat Reskrim Polresta, AKP Nanang Fendi Dwi Susanto mengaku, akan menindaklanjuti. “Ya, laporan itu akan kami dalami dan tindak lanjuti,” ujarnya. (isa)