Kisah Dahsyat Hari Asyura, Si Miskin dan Ikrar Islam
Ada seorang Hakim kaya raya di kota Array. Seperti dikisahkan dalam Kitab Irsyadul Ibad hal. 82 berikut:
Pada hari Asyura datang pengemis kepadanya dan berkata, “Demi kemuliaan hari ini, saya mohon agar tuan sudi memberikan 10 roti, 5 daging, dan uang 2 dirham untuk keluarga saya di rumah.”
Hakim pun berjanji akan memberikannya selepas zuhur. Namun hingga waktu asar, si Hakim tak kunjung memberikannya. Ia pulang dengan membawa kekecewaan.
Di tengah perjalanan, si pengemis bertemu dengan seorang Nasrani. Pengemis itu pun mengatakan hal sama yang dikatakannya kepada Hakim tadi.
“Memang hari apa ini?” tanya si Nasrani. Lalu dijelaskanlah tentang keutamaan-keutamaan hari Asyura oleh si Pengemis tadi.
Mengetahui keagungan hari Asyura, si Nasrani memberikan lebih dari apa yang si Pengemis minta; 10 qafizah gandum, 100 daging, dan 20 dirham.
Malam harinya, si Hakim tadi bermimpi melihat dua istana megah yang dibangun dari emas dan dari yakut. Ia lantas bertanya, “Istana siapakah ini?”
Di jawab, “Jika engkau memberikan sedikit hartamu saja untuk si Pengemis tadi ,nescaya istana ini menjadi milikmu, tetapi istana ini sekarang milik orang Nasrani.”
Ketika bangun, si Hakim bergegas ke rumah Nasrani tersebut . Di hadapan si Nasrani, si Hakim berkata, “Juallah amal baikmu atas Pengemis tadi kepadaku. Akan kubeli dengan 100 dirham.”
“Wahai Hakim, amal yang diterima itu mahal. Meskipun dengan dunia dan isinya, aku tidak akan menjualnya,” terang si Nasrani.
“Tapi engkau bukan seorang Muslim!” heran si Hakim.
Ketika itu juga (pasca mengetahui mimpi si Hakim) si Nasrani itu pun mengucapkan dua kalimah syahadat.
Dalam kitab Kitab I’anatut Thalibin jilid 2, hal 302 disebutkan sebuah hadits Shahih dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw telah bersabda :
"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan kepada Bani Israil untuk berpuasa sehari dalam setahun, yaitu puasa ‘asyura’, dia adalah hari ke sepuluh pada bulan Muharam, maka berpuasalah kalian pada hari tersebut, dan luaskanlah atas kluarga kalian dalam hal nafkah pada hari tersebut, karna barang siapa yang meluaskan pada kluarganya dari hartanya, maka Allah akan meluaskan permintaan padanya pada tahun tersebut."
Pada Hadits yang lain disebutkan:
Dari Ibnu Abbas ra. berkata Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) maka Allah SWT akan memberi kepadanya pahala 10.000 malaikat dan sesiapa yang berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) maka akan diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah, dan 10.000 pahala orang mati syahid, dan barang siapa yang mengusap kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah SWT akan menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Dan sesiapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin pada hari ‘Asyura, maka seolah-olah dia memberi makan pada seluruh umat Rasulullah saw. yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka."
Lalu para sahabat bertanya : "Ya Rasulullah saw, adakah Allah telah melebihkan hari ‘Asyura dari pada hari-hari lain?" Maka berkata Rasulullah saw: " Ya, memang benar, Allah Ta’ala menjadikan langit dan bumi pada hari ‘Asyura, menjadikan laut pada hari ‘Asyura, menjadikan bukit-bukit pada hari ‘Asyura, menjadikan Nabi Adam dan juga Hawa pada hari ‘Asyura, lahirnya Nabi Ibrahim juga pada hari ‘Asyura, dan Allah SWT menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api juga pada hari ‘Asyura, Allah SWT menenggelamkan Fir'aun pada hari ‘Asyura, menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub a.s pada hari ‘Asyura, Allah SWT menerima taubat Nabi Adam pada hari ‘Asyura, Allah SWT mengampunkan dosa Nabi Daud pada hari ‘Asyura, Allah SWT mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman juga pada hari ‘Asyura, dan akan terjadi hari kiamat itu juga pada hari Asyura!".
Dari hadits tersebut terdapat setidaknya 12 kejadian besar di balik 10 Muharram.
Dalam hadits lainnya juga disebutkan, yang artinya : “Ia adalah hari mendaratnya kapal Nuh di atas gunung “Judi” lalu Nuh berpuasa pada hari itu sebagai wujud rasa syukur.” (Hadits Riwayat Ahmad)