Shinta Ratri, Pimpinan Pesantren Waria di Yogyakarta Meninggal
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fatah di Kotagede, Yogyakarta, Shinta Ratri, meninggal pada Rabu 1 Februari 2023. Shinta meninggal di usia 61 tahun.
Shinta Ratri Meninggal
Kabar duka itu salah satunya disampaikan oleh Arif Nuh Safri. Lewat status di Whatsappnya, ustaz yang sering hadir di pesantren Al Fatah menyampaikan ucapan duka atas kepergian Shinta Ratri.
"Selamat kembali ke alam keabadian Bu Shinta. Perjuanganmu luar biasa. Insyaallah Husnul Khotimah. Innalillahi wa innailaihi rojiun," tulis Arif pada Rabu 1 Januari 2023.
Sakit Lambung
Dilansir dari Kompas, transpuan tersebut dikabarkan mengeluh sakit asam lambung beberapa pekan lalu.
Setelah dirawat di rumah sakit selama dua hari, Shinta kemudian diizinkan untuk menjalani rawat jalan di rumah.
"Habis itu dirawat di rumah dua hari. Malamnya ngeluh. Saya datang ke sana tanya kondisinya, ternyata dalam posisi sudah seger dan bercanda ngomong 'saya enggak papa'," kata Manajer Program Yayasan Kebaya Rully Mallay.
Ternyata kondisi Shinta kembali drop. Rully menyebut pimpinan pesantren waria itu terlihat tidak baik saat menerima kunjungan tamu dari pesantren asal Surabaya.
Shinta kemudian dilarikan ke rumah sakit kembali pada Senin, 30 Januari 2023. "Saat itu masuk ICU terakhir, dan tadi pagi saya dapat kabar sudah meninggal," lanjutnya.
Mendiang Semasa Hidup
Shinta Ratri dikenal sebagai sosok waria yang membawa perubahan. Di kalangan transpuan ia mengupayakan tempat bagi para transpuan untuk beribadah dengan cara Islam di pesantrennya, Al Fatah.
Sepak terjangnya di antara komunitas waria juga mendapat penghargaan dari sejumlah lembaga di luar negeri.
Rully menyebut, mendiang pernah mendapat piagam sebagai aktivis keberagaman dari Inggris dan Spanyol.
Jenazah sendiri rencananya akan dimakamkan di Kotagede, pada pukul 14.00 WIB, hari ini.
Advertisement