Shin Tae-Yong Fokus Penguatan Fisik dan Mental Pemain Timnas
Pelatih Timnas Shin Tae Yong menyebutkan dua hal yang menjadi kunci perbaikan prestasi sepak bola Indonesia, yakni penguatan fisik dan mental pemain. Penekanan itu disampaikan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-Yong dalam paparan kepada Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Jakarta, Rabu 4 Maret 2020.
“Kalau dua hal itu dibenahi dengan benar, pasti sepak bola Indonesia akan berkembang sangat baik,” kata Shin Tae-Yong dalam rilis resmi PSSI yang diterima Ngopibareng.id.
Tae Yong memaparkan secara detail kondisi para pemain timnas, terutama Timnas U-19 yang dibawanya menjalani training camp di Thailand pada Januari lalu.
Pelatih asal Korea Selatan itu menyampaikan laporan rinci para pemain Timnas U-19, yang sebagian di antaranya akan menjadi kerangka untuk Piala Dunia U-20 2021, sejak menjalani pemusatan latihan di Cikarang.
“Saat berkumpul pada pertengahan Januari lalu, jumlah awal pemain Timnas U-19 ada 55 orang,” kata Tae-Yong.
Namun setelah disaring lagi pada 22 Januari-1 Februari, 28 pemain kemudian berangkat ke Alpine Football Camp Training, Chiang Mai, Thailand, untuk melanjutkan pemusatan latihan dan serangkaian uji coba melawan tim-tim asal Korsel.
Di sana, Timnas menjalani 5 kali uji coba. Hasilnya empat kali kalah, yakni 1-5 melawan Busan IPark, 0-2 dari Kyung Hee University, 0-4 dan 1-4 dari Seongnam FC dan menang 2-1 pada pertemuan kedua melawan Kyung Hee University.
“Jika dilihat dari skornya memang banyak kebobolan. Tapi dalam kondisi pemain letih, baru selesai liga, seharusnya seharusnya kebobolannya bisa lebih banyak lagi,” kata Tae Yong.
Dalam penjelasan detailnya untuk masing-masing pemain, Tae Yong mengungkapkan nama, posisi, statistik, riwayat cedera, serta komentar spesifik atas pemain itu. Secara umum, Tae Yong menyoroti lemahnya fisik para pemain Timnas Indonesia.
“Secara fisik sangat kurang. Setelah menit ke-20, para pemain terlihat lelah. Karena itu, di Chiang Mai kami berkonsentrasi meningkatkan kemampuan fisik,” kata pelatih berusia 50 tahun itu.
Selama di Thailand, para pemain mendapatkan menu core training, weight training, juga lari sepanjang 5 km setiap pagi. Pada sore hari, pemain berlatih antara lain passing game, bagaimana membuat gol cepat, dan ‘running defence’.
Selama training camp, pemain Timnas U-19 juga dicek berat badan dan kandungan lemaknya setiap hari.
“Kami periksa secara akurat kondisi fisik pemain setiap usai makan pagi. Intinya, para pemain Timnas U-18 dan U-19, kondisi fisik pemain Timnas Indonesia secara umu sangat jauh di bawah,” katanya.
Untuk itu, kata mantan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma dan Quensland Roar ini, para pemain kita harus lebih banyak meningkatkan latihan fisik lagi.