Shelter Isolasi Mandiri Muhammadiyah pun Terbuka bagi Non-Muslim
Bakti untuk negeri, Muhammadiyah serius membantu pemerintah menangani pandemi. Muhammadiyah berusaha menjangkau semua golongan yang membutuhkan tanpa ada diskriminasi pelayanan.
Komitmen tersebut ditegaskan Muhammadiyah melalui pembangunan shelter bagi pasien Covid-19 kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Sebab, pasien OTG merupakan kelompok yang berpotensi besar melakukan penularan virus Covid tanpa disadari.
Apalagi, tidak semua pasien OTG memiliki kondisi finansial yang baik, fasilitas rumah yang memadai (lantai dua) ataupun tetangga yang pengertian untuk peduli dan mendukung Isolasi Mandiri di lingkungan setempat.
“Kita membuka shelter bukan hanya untuk warga Muhammadiyah, tapi juga masyarakat umum. Kalau non muslim gimana? Boleh. Kalau kegiatan ibadah gimana? Ya ga perlu ikut. Sangat terbuka bagi siapapun,” jelas Ketua Satgas Covid-19 Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta Fitria Siswi Utami dalam Covid Talk-19 MCCC edisi Jumat.
Menurut Fitria, shelter Unisa menyediakan 39 kamar berkapasitas dua pasien untuk setiap kamar yang diatur sesuai tanggal isolasi dan jenis kelamin. Penyediaan shelter adalah hasil kerjasama dengan MCCC, MDMC, Lazismu dan RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Berbagai fasilitas disediakan mulai dari pelayanan kesehatan berkala, penjaminan privasi pasien selama menjalani isolasi hingga berbagai hiburan dan fasilitas olahraga, memasak, dan beraktivitas disediakan selama pasien OTG menjalani isolasi.
Di wilayah DIY, Muhammadiyah sedikitnya memiliki dua shelter bagi pasien OTG, yakni di Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dan di Unisa.
Sementara itu Ketua MDMC Budi Setiawan menyebut penyediaan shelter akan terus diperbanyak di tingkat cabang dan ranting dengan mengoptimalkan Amal Usaha Muhammadiyah seiring dengan peningkatan kasus Covid-19
“MCCC akan membuat panduan. Perlu diseminasi dalam ukuran-ukuran yang berbeda tergantung lingkungannya. Bagaimana membuat OTG terlindungi sehingga tidak menyebarkan pada orang lain, terpantau dan tidak merasa jenuh,” jelasnya.
Lanjut Budi, semua fasilitas Isolasi Mandiri yang disediakan oleh Muhammadiyah dapat digunakan oleh masyarakat umum.
“Muhammadiyah melayani masyarakat, siapapun yang membutuhkan kita layani,” kata Budi.
Advertisement