Setyani Aulia Putri, Mekanik Cilik Asal Kota Soto yang Viral
Pada saat kebanyakan anak-anak menghabiskan waktu untuk bermain, Setyani Aulia Putri ini justru disibukkan dengan aktivitas yang dilakukan orang dewasa pada umunya. Ya, gadis cilik ini, baru duduk di bangku SD kelas 3. sudah menggeluti dunia perbengkelan.
Alih-alih bermain android layaknya anak seusianya, ia sudah akrab dengan mur, baut, oli, kunci T, obeng dan tang. Tampak tidak ada kecanggungan maupun rasa risih dengan semua perlengkapan itu.
gadis kecil yang disapa Putri memang berbeda dengan anak kecil kebanyakan. Sebab sejak kelas 1 SD, ia menyibukkan diri dengan membantu ayahnya menservis sepeda motor, khususnya dalam membongkar pasang onderdil motor, memberi oli, mengganti, dan menambal ban yang bocor.
Servis motor ini dilakukannya di bengkel milik ayahnya, di rumahnya sendiri, di Sendang Agung RT/03 RW 04, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Uniknya, semua aktivitas itu ia lakukan secara sukarela. Sang ayah tak pernah memaksa anaknya mengutak-atik spare part motor. Saat dunia sekolah masih normal, Putri baru aktif di bengkel sejak pukul 13.00 WIB hingga 16.00. Namun di masa libur sekolah imbas dari pandemi Covid-19 seperti sekarang, Putri bisa menghabiskan waktunya di bengkel sejak pukul 08.30 hingga 16.00 WIB.
“Saya biasa membantu bapak dengan membongkar pasang motor. Terkadang menambal dan mengganti ban. Saya merasa senang dan tidak capek. Sudah dari dulu itu mainan saya,” kata Putri kepada kepada Ngopibareng.id pada Senin 18 Mei 2020.
Rupanya, kebiasaan bersahabat dengan dunia perbengkelan sudah lama ditanamkan oleh ayahnya, Ari Syarifuddin. Kendati begitu, Ari tak pernah membebani Putri dengan tugas berat. Ia hanya meminta untuk melakukan apa pun sebisa dan semampunya saja.
Ternyata bukan hanya putri. Senada dengan Putri, adik kecilnya yang berusia 2 tahun pun dibiasakan mengenal dunia bengkel. Kendati demikian, hal tersebut tidak pernah luput dari pantauan Ari dan sang istri.
Lebih lanjut, Ari yang lulusan SD itu memberi kesempatan kepada Putri untuk mengembangkan dirinya. Selain itu keadaan ekonomi yang sulit menjadi pendorong bagi Ari bertekad dalam membekalinya keterampilan otomotif.
“Kami ini dari keluarga tidak mampu, tidak banyak yang mau berkawan dengan kami. Banyak yang menjauhi dan mencela. Sejak saat itu saya berniat anak saya harus saya bekali dengan keterampilan” tegasnya.
Beruntung meskipun kerap ditempa cacian tetangga dan teman di sekolah, Putri tetap semangat dan tidak mempedulikan omongan miring tersebut.
Kegiatan Positif Pengganti Gadget
Sebenarnya, niat pria yang sudah lama berkecimpung di dunia perbengkelan ini tidaklah untuk mempekerjakan Putri. Melainkan memberinya kesibukan agar keterampilannya terasah. Pun mengalihkan perhatiannya dari gadget.
Menurutnya gadget hanya akan membuat anak berkhayal dan otaknya mati. Karenanya, walaupun memiliki android Ari tidak pernah mengajarkan Putri cara mengoperasikannya. Ari berpegang teguh untuk menjauhkan anak dari kecanduan android.
“Saya membiasakannya agar tidak menyukai android. Android bisa membuat anak kebanyakan berkhayal dan otaknya mati. Saya pun tidak mengajarkan dia cara mengoperasikannya” jelasnya.
Ari menceritakan lebih lanjut, mendidik Putri agar mandiri adalah suatu keharusan. Bapak tiga anak itu tidak menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang manja. Terlebih menjadi seseorang yang tidak memiliki keterampilan.
Ari bertekad agar seluruh anaknya melakukan kegiatan yang bermanfaat dan tidak membuang waktu. Hal ini bertujuan agar daya kreativitas anak berkembang. Selain itu menjadi pribadi yang tangguh.
“Anak saya dari kecil mainannya memang oli dan kawan-kawan. Tujuan saya agar mereka punya keterampilan dan tidak manja. Hal itupun lebih bermanfaat dan bisa membuat mereka berkembang” tambahnya.
Sementara itu, sebagai apresiasi biasanya Ari memberi uang paling besar Rp 20 ribu untuk Putri. Uang ini pun ternyata tidak dijajakan untuk membeli makanan ringan pun mainan. Melainkan uang tersebut ditabung ke dalam celengan miliknya.
Tak Menyangka Viral
Aksi Putri dalam memperbaiki sepeda motor pelanggan direkam melaui ponsel milik Ari. Ari kemudian mengunggahnya di Facebook miliknya. Kala itu tujuannya agar memberi semangat kepada temannya yang tidak bisa bekerja akibat pandemi Corona.
Teman kerjanya mengeluhkan tentang kondisi tersebut, sehingga tercetus ide memberinya semangat melalui video sang anak. Menurutnya, rezeki manusia sudah ada yang mengatur. Sehingga, tidak perlu pusing dan bingung.
“Sebenarnya niatnya cuma iseng, saya ingin memberi tahu teman saya agar tidak mengeluh karena corona ini. Itu anak saya pada kondisi seperti ini masih bisa mainan” ceritanya.
Selain itu tujuan lainnya adalah menyindir pemilik ponsel pintar. Ari ingin menunjukkan kepada para orangtua bahwa ada kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Tepatnya jika dibandingkan dengan menghabiskan waktu untuk bermain ponsel.
Sayangnya, diluar dugaan, video tersebut pun viral. Tak pernah terlintas dalam pikirannya sedikit pun. Alhasil, keviralan video ini membuat Ari merasa risih dan tidak nyaman. Terlebih canggung.
Pria asli Blitar itu menjelaskan, dirinya tidak bisa bergerak bebas lantaran apa pun tingkah lakunya akan diperhatikan. Belum lagi banyaknya pemberitaan negatif yang mengatakan dia mengeksploitasi anak.
Ari pun sampai berulang kali membuat klarifikasi untuk mengkoreksi yang sebenarnya terjadi. Klarifikasi tersebut memenuhi beranda facebooknya. Selain itu, kabar terhangat yang didapatnya dari kepala desanya, polisi setempat akan menyambangi kediamannya. Hal ini membuat Ari tidak siap dan bingung harus bagaimana.
“Saya nggak nyangka bakal seketerlaluan ini viralnya. Ada yang pro-kontra, saya ini bingung harus bagaimana” ujarnya.
Keviralannya ini pun dia menyadari bisa menimbulkan kecemburuan sosial. Sementara itu Ari berharap hal ini akan segera reda. Selain itu pemberitaan yang ada tidak mengambil sudut pandang yang negatif.
“Banyak pemberitaan negatif tentang saya, saya sampai klarifikasi di medsos. Semoga ini segera kembali normal” tutupnya.
Advertisement