Setelah Tembus 1 Juta Kasus Covid, Potensi Tak Laporkan Masih Ada
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan potensi kasus COVID-19 yang under-reported atau kurang dilaporkan masih ada. Namun jumlahnya semakin sedikit.
"Potensi kasus under-reported tentu masih ada. Tapi dari waktu ke waktu berubah cepat," kata Wiku di Jakarta, Rabu.
Kasus COVID-19 under-reported terjadi, di mana kasus yang dilaporkan lebih sedikit dari kenyataannya.
Dia mengatakan keterlambatan data COVID-19 dari daerah ke pusat semakin hari semakin kecil terjadi, sehingga kondisi pelaporan data COVID-19 yang ada saat ini relatif riil.
"Jadi kondisi sekarang relatif riil," ujar dia.
Menurut Wiku, tantangan yang ada saat ini adalah melakukan 3T yakni testing, tracing dan treatment.
Namun pemerintah sudah membuat upaya penambahan laboratorium rujukan untuk menambah kapasitas testing, selanjutnya juga memastikan tracing dengan manajemen dan SDM yang baik, dan dari sisi treatment juga menambah jumlah tempat tidur khusus COVID-19.
Data yang dirilis Satgas Gugus Covid-19 pada Selasa 26 Januari melaporkan penambahan 13.094 kasus sehingga total menjadi 1.012.350 kasus. Kemudian jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 bertambah 336 orang, sehingga jumlah keseluruhan korban meninggal mencapai 28.468 orang. Kemudian jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 bertambah 336 orang, sehingga jumlah keseluruhan korban meninggal mencapai 28.468 orang.
Berdasarkan data statistik Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins, kasus Covid-19 Indonesia kini berada di peringkat 19 dunia. Sementara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi, melampaui Filipina dengan 516.166 kasus dan 10.386 meninggal.
Posisi ketiga ditempati Malaysia dengan 186.849 kasus dan 689 kematian. Myanmar berada di tempat keempat dengan 137,957 kasus dan 3.069 kematian. Singapura menempati posisi kelima kasus Covid-19 di Asia Tenggara dengan 59.366 kasus, dan 29 kematian. Posisi selanjutnya ditempati Vietnam (1.549 kasus dan 35 kematian), serta Kamboja (460 kasus) dan Laos (44 kasus)
Advertisement