Setelah Spanduk Tolak Jenazah, Kini Beredar Spanduk Terima Jenazah
Jakarta: Beberpa waktu lalu beredar ratusan spanduk yang berisikan tolak solatkan penista agama di DKI Jakarta. Namun belakangan ada spanduk balasan yang bertuliskan 'Di sini Siap menshalatkan jenazah saudara-saudara kami yang muslim' terpasang di sejumlah tempat ibadah di Ibu Kota.
Salah satu spanduk itu misalnya terpasang di samping musala Darul Husna, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Spanduk seukuran 4x1 meter itu dipasang di jalan karyabakti 3 RT 09/RW 01.
Ketua RT 09, Suroso mengatakan dirinya belum mengetahui terkait pemasangan spanduk itu. Menurut dia beberapa hari yang lalu memang ada orang yang meminta izin memasang spanduk untuk kegiatan bhakti sosial.
"Gini, tempo hari izinnya mau ngadain bhakti sosial periksa kesehatan saja sama saya, kalau itu untuk masyarakat silakan aja," kata Suroso saat ditemui di Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (21/3).
Menurut dia yang memasang spanduk bukanlah dari pengurus masjid. Suroso juga mengaku dirinya telah melaporkan spanduk tersebut ke pihak Bawaslu sebagai pihak yang berwenang.
"Bukan DKM (Dewan Kemakmuran Mushala), tapi dari tim sukses, sudah saya kirim ke Bawaslu belum ada tanggapan, soal itu spanduk itu. kalau kami yang nyopot kan nanti takutnya salah pengertian, kami dibilang memihak. Tapi kalau Bawaslu kan yang punya kepentingan," kata dia.
Sementara itu, Ketua Pengurus Mushala Darul Husna Abbas Hazali mengatakan spanduk tersebut telah dipasang sejak Jumat pagi. Abbas menjelaskan ada dua orang yang datang minta izin untuk pasang spanduk di Mushala Darul Husna, namun tidak diizinkan olehnya.
"Saya bilang tanpa pakai spanduk juga memang sudah dilaksanakan salat jenazah bila ada yang meninggal, ini Musala kan umum," kata Abbas.
Menurut Abbas, karena tidak diizinkan untuk dipasang di depan Mushala Al-Husna, akhirnya spanduk dipasang di samping musala. Meski begitu spanduk yang terpasang di samping musala harus tetap memperoleh izin dari ketua RT setempat.
"Subuh saya sampaikan pada jemaah, mereka menolak tulisan ini, jika memang nggak diizinkan di musala, mereka mau pasang di jalan tapi lingkungan RT 09. Kalau mau dipasang mesti diketahui RT," ungkap Abbas.
Teguh Mardiono, warga yang tinggal di samping musala menceritakan, dirinya juga tidak tahu soal pemasangan spanduk itu. Menurutnya warga sekitar tidak terpengaruh sama sekali dengan spanduk itu.
"Saya kurang tahu, saya kan kerja tahu-tahu udah ada, hari Jumat sudah ada, nggak dipasang ini salat salat aja, orang juga cuek aja, nggak terlalu terganggu dengan adanya spanduk ini. paling orang baru yang ramai. ada yang bilang nggak usah dipasang gini juga orang nyolatin kali," ucap Teguh. (frd)
Advertisement