Setelah Pasar, Mall di Surabaya Jadi Cluster Virus Corona
Setelah Pusat Grosir Surabaya (PGS) dan Pasar Kapasan ditetapkan menjadi cluster virus corona. Kini, menyusul mall di Surabaya ditetapkan menjadi cluster corona juga. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebut ada 52 cluster Covid-19. Dua di antaranya cluster Pakuwon Mall dan Tunjungan Plasa Surabaya.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Ia mengatakan bahwa penentuan 52 cluster yang ada di Jawa Timur ini, sudah berdasarkan kajian ilmiah yang dilakukan oleh tim Pemprov Jatim.
"Kami tahu ini sudah ada media yang memuat cluster ini. Kemudian ada keberatan dari pengelolanya juga. Tetapi kami ingin memastikan bahwa informasi ini clear, detail dan ilmiah," kata Emil.
Emil menyebut, memang tidak semua penggolongan cluster di Jatim ditentukan berdasarkan tempat asal-muasal pasien Covid-19 tertular. Pasalnya, banyak kasus yang tidak diketahui dari mana pasien tertular.
Ia mengatakan, jika ada dua orang yang tertular covid-19, langsung dijadikan cluster. Sehingga, tak hanya wilayah penyebaran besar yang dianggap cluster seperti pabrik rokok Sampoerna, pasar, atau Asrama Haji.
"Begini intinya, bahwa 52 cluster yang ada di sini (daftar cluster), tidak semua sifatnya sama seperti cluster pelatihan haji, pesantren atau di pabrik rokok. Tidak semua sama," katanya.
Terkait kemungkinan penutupan kedua pusat perbelanjaan tersebut, Emil mengaku tidak bisa memastikannya. Karena kebijakan penutupan kedua pusat perbelanjaan tersebut merupakan wewenang Pemerintah Kota Surabaya, sebagai pemangku kekuasaan di kota pahlawan.
"Pemkot Surabaya adalah pihak yang berada di garda terdepan untuk menerapkan hal-hal yang ada di wilayah Surabaya," ujar Emil.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, total ada 52 cluster penyebaran Covid-19. Surabaya menjadi penyumbang cluster terbanyak yaitu 14 cluster.
Mulai cluster Surabaya I-PGS (5 kasus), cluster Surabaya II (2 kasus), cluster Surabaya III (2 kasus), cluster Surabaya IV-Pakuwon Mall (4 kasus), dan cluster Surabaya V-TP atau mal Tunjungan Plasa (9 kasus).
Kemudian ada cluster Surabaya VI-RRI (2 kasus), cluster Surabaya VII-Jalan Gresik PPI (30 kasus), cluster Surabaya VIII-RS Mitra Keluarga Satelit Surabaya (6 kasus). Selanjutnya, cluster Surabaya IX-PT SORINI (2 kasus), cluster Surabaya X-Jalan Gembong 5/7 (4 kasus), cluster Surabaya XI-Tidak Ada Riwayat Perjalanan ke Manapun (37 kasus), cluster Surabaya XII-PT HM Sampoerna (41 kasus), cluster Surabaya XIII-Pasar Keputran (2 kasus), hingga cluster Surabaya XIV-Riwayat Perjalanan dari Surabaya (8 kasus).