Setelah Mesir, Arab Saudi Tuduh Israel Ciptakan Kelaparan di Gaza
Arab Saudi menuduh Israel sengaja menciptakan kelaparan bagi penduduk Gaza. Sebelumnya Mesir juga menuduh Israel sengaja membuat kelaparan dengan menahan bantuan kemanusiaan.
“Israel menerapkan kebijakan kelaparan yang sistematis di Jalur Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan saat konferensi pers gabungan dengan mitranya dari Mesir Sameh Shoukry di Kairo, pada Minggu 28 Januari 2024.
Di saat yang sama, Pangeran Faisal mengingatkan Israel agar mematuhi putusan Mahkamah Internasional, ICJ. Di antaranya mencegah dan menghukum dorongan atas tindakan genosida, serta membuka akses untuk bantuan kemanusiaan secepatnya. “Kita membutuhkan sebuah resolusi internasional yang bernilai dan mengikat untuk menghentikan agresi pendudukan Israel terhadap Gaza,” kata Menlu Farhan dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Presiden Mesir Abdel Fattah Al -Sisi menyampaikan tuduhan jika Israel sengaja menahan bantuan kemanusiaan, sebagai taktik perang. Hal itu disampaikan Abdel saat peringatan Hari Polisi Nasional di Mesir, pada Rabu 24 Januari 2024. "Kami biasanya mengirim 600 truk bantuan sehari. Tetapi selama tiga hari terakhir, kami tak bisa mengirim lebih dari 220 truk per harinya. Bagaimana warga di Gaza bisa hidup?" katanya dikutip dari Memo.
Mesir adalah negara yang berbatasan langsung dengan Gaza, Palestina, di Rafah. Namun bantuan yang masuk dari Mesir ke Gaza harus melalui pemeriksaan dari pihak Israel lebih dahulu. Dari 600 truk yang sebelumnya bisa masuk, kini hanya masuk rata-rata 200 truk per harinya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mahkamah Internasional ICJ mengeluarkan putusan sementara yang mendesak Israel untuk berhenti menghalangi pengiriman bantuan ke Gaza dan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan. Putusan dibacakan pada Jumat 26 Januari 2024. ICJ juga meminta Israel melapor bulan depan, terkait penerapan Israel pada putusan ICJ.
Namun putusan ICJ nampak tak digubris oleh Israel. Serangan terus terjadi salah satunya di Khan Younis. Video yang viral juga menunjukkan Israel menembak warga sipil yang membawa bendera putih. Kini sedikitnya 26.422 warga Palestina tewas, 65.087 lainnya terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Agresi Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat-obatan, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.