Setelah Lulus Harus Jadi Relawan Baksos Longevitology 30 Kali
Longevitology betul-betul mengajak orang bermanfaat bagi orang lain. Ini terlihat dari persyaratan untuk bisa mengikuti kelas advance metode penyembuhan dengan menggunakan energi alam itu.
"Kami sudah berdiskusi dengan Guru Wei Yu Feng. Kelas advance akan dilaksanakan di Surabaya bulan Oktober 2019 mendatang," kata Ketua Perkumpulan Longevitology Surabaya Ongko Digdoyo.
Ia mengemukakan hal itu saat penutupan Seminar Longvitology ke 8 yang berlangsung di Ballroom Golden City Mall Surabaya. Seminar yang dihadiri Guru dan Pendiri Longvitology dari Taiwan itu berlangsung 30 Maret hingga 4 April 2019 malam.
Selama 6 hari, peserta seminar diajari teknik penyembuhan dengan membuka cakra dan teknik meditasi. Melalui teknik itu mereka bisa menyalurkan energi alam untuk memperbaiki sel-sel rusak dalam tubuh sehingga terjadi metabolisme.
Seminar kali ini diikuti 500 orang. Namun sejumlah peserta dinyatakan gugur. Yang sampai akhir dan secara resmi dinyatakan lulus oleh Guru Wei Yu Feng sebanyak 417 orang.
Yang unik, meniru kelulusan di perguruan tinggi luar negeri, tanda kelulusan dilakukan dengan menjadikan buku seperti toga. Lantas dengan aba-aba Guru Wei, buku lyang seakan toga itu dilempar bersama.
Penutupan seminar Longevitology di Surabaya ini berbarengan dengan hari ulang tahun Wei Yu Feng. Ia sempat dikejutkan dengan kue ulang tahun yang dibawa Ongko disertai dengan nyanyian selamat ulang tahun oleh semua guru dan peserta seminar.
"Biasanya saya hanya ingat jadwal mengajar Longevitology. Tidak pernah mengingat tanggal berapa ulang tahun. Tapi saya apresiasi berada di sini bersama Anda yang kebetulan bersamaan dengan ulang tahun saya," kata Wei.
Ia berulangkali menjelaskan lulus dari kelas Longvitology bukan berarti urusan telah selesai. Justru kelulusan ini merupakan kelahiran kembalk semua yang hadir untuk siap menolong orang lain. Membuat diri kita lebih bermanfaat bagi lainnya.
Longevitology memang mendorong peserta yang telah lulus ini mempraktikan ilmunya dengan menerapi orang lain. Juga dirinya. Terapi orang lain itu bisa dilakukan dengan menjadi relawan di terapi center yang ada Surabaya dan sejumlah kota di Jawa Timur.
Dalam kartu tanda peserta, ada 30 kotak yang akan ditandatangani terapi center jika mereka telah menjadi relawan. "Jika di kota maupun luar pulau yang tidak ada terapi center, lulusan kelas ini harus melakukan terapi penyembuhan untuk 30 orang di sekitarnya," tambah Ongko.
Wei Yu Feng berharap dengan menguasai metode terapi longevitology seluruh peserta bisa umur panjang melampaui umur kita. Umur panjang yang menolong orang lain dan memberi manfaat bagi sesama.
Ongko menyebutkan kelas Longvitology ini sebagai titik untuk revolusi mental. "Revolusi mental itu bukan program. Tapi kelahiran kembali kita menjadi orang yang bermanfaat dan membantu orang lain. Revolusi mental harus kita mulai dari yang kecil di Longevitology ini," katanya.
Longevitology merupakan metode penyembuhan dengan memanfaatkan energy alam yang bisa dipelajari siapa saja. Metode terapi ini ditujukan untuk mengurangi penderitaan orang yang sedang sakit. Bukan dokter spesialis tapi bisa menyembuhkan beragam penyakit. (Arif Afandi)