Setelah Iuran BPJS Naik, Harga BBM Ikut Naik?
Pemerintah menyampaikan kabar kenaikan iuran BPJS Kesehatan menjadi dua kali lipat. Artinya, peserta JKN kelas 1 yang tadinya hanya membayar Rp80 ribu per bulan harus membayar sebesar Rp160 ribu.
Kemudian untuk peserta JKN kelas II yang tadinya membayar Rp51 ribu menjadi Rp110 ribu. Peserta kelas III dinaikkan menjadi Rp42 ribu per peserta.
Sri Mulyani menjelaskan, jika jumlah iuran tak dinaikkan, defisit BPJS Kesehatan melonjak Rp32,8 triliun, dari perkiraan sebelumnya Rp28,3 triliun.
Setelah kabar cukup mengejutkan itu. Muncul kabar kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM. Informasi ini tersebar di media sosial Twitter dan WhatsApp.
Dalam info tersebut disampaikan bahwa kenaikan harga BBM baru berlaku sejak Jumat, 30 Agustus 2019 pukul 24.00 WIB.
Dimana Premiun dijual dengan harga Rp 9.500 per liter, Pertalite Rp 11.000 per liter, Pertamax Rp 14.000 per liter, Bio Solar Rp 8.250 per liter, dan Dexlite Rp 13.000 per liter.
"Mohon disebarluaskan kepada teman atau family atau sahabat yang belum mengetahui. Pastikan kalau hari ini naik, semua mobil/motor di fullin aja," demikian kabar yang beredar luas di media sosial.
Menanggapi pesan berantai tersebut, Pertamina lewat akun resmi Twitter @KemenBUMN, menegaskan bahwa kabar tersebut adalah tidak benar atau hoaks.
Senada dengan keterangan tertulisnya ke media, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usmah, juga menyebut kabar tersebut hoaks.
"Pertamina menegaskan bahwa informasi 'Kenaikan Harga BBM pada pukul 24.00 WIB, Jumat 30 Agustus 2019 adalah tidak benar (hoaks)," tegasnya.
Menurut Fajriyah, setiap kebijakan penyesuaian harga BBM diumumkan melalui website resmi www.pertamina.com. Ia juga menambahkan, saat ini Pertamina tidak berencana untuk menaikkan harga BBM.
Sesuai data Pertamina, harga jual Premium Rp 7.000 per liter, Pertalite Rp 7.650 per liter, Pertamax Rp 9.850 per liter, Bio Solar Rp 8.250 per liter, dan Dexlite Rp 11.700 per liter.
Stop hoaks! Sebaiknya cek kebenaran berita dari pesan berantai atau broadcast agar tak termakan hoaks, atau bahkan ikut menyebarkan informasi palsu.