Setelah Dibersihkan, Masjid Assakinah akan Difungsikan Lagi
Masjid Assakinah di komplek Balai Pemuda yang telah dibongkar dua pekan lalu, oleh masyarakat Surabaya akan difungsikan lagi sebagai tempat untuk menjalankan ibadah.
Beberapa elemen masyarakat antara lain KBRS (Komunitas Bambu Runcing Surabaya) dan Sakera (Satu Kedaulatan Rakyat) hari Minggu 5 November pagi melakukan pembersihan terhadap reruntuhan. Tiga pekan lalu masjid ini dibongkar dengan kasar oleh para pekerja, menyisakan lantai dan konstruksi. Pagi ini sekitar 25 orang melakukan aksi pembersihan.
Wawan Hendriyanto dari KBRI yang memimpin pembersihan mengatakan, masjid Assakinah adalah masjid milik rakyat. “Pagi ini kita bersihkan, dan masjid ini kita fungsikan lagi. Kalau ada yang melarang difungsikannya masjid ini, siapapun dia entah walikota ataupun ketua dewan, berarti dia melawan kehendak rakyat. Kami akan lawan mereka,” kata Wawan berapi-api.
Sementara Hasanudin dari Sakera yang juga ikut bersih-bersih menambahkan, "Pemkot Surabaya dan legislatifnya sama sekali tidak memiliki nurani. Mereka cuma memikirkan proyek gedung DPRD, sama sekali tanpa memikirkan bagaimana menjaga kawasan Balai Pemuda yang telah lama ditetapkan sebagai Cagar Budaya. Sebelum ada kantor DPRD, kawasan Balai Pemuda sudah lama ada. Mereka menjarah kawasan Balai Pemuda seenakny, bahkan dengan membongkar masjid yang telah lama ada," kata Hasanudin.
Masjid Assakinah dibongkar, karena tanah di atasnya akan dibangun gedung baru DPRD Kota Surabaya terdiri dari 8 lantai. Di dalam gedung itu nanti aka nada 50 ruangan untuk 50 anggota DPRD Surabaya.
Sayangnya pembongkaran masjid dilakukan dengan gegabah, tanpa terlebih dahulu membangun masjid pengganti. (nis)