Setelah 100 Kerbau, 170 Gajah Namibia Dijual
Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pariwisata (MEFT) Namibia memasang iklan di harian berbahasa Inggris yang dikelola negara, New Era. Dalam iklan tersebut, disebutkan penjualan atau lelang gajah-gajah liar "bernilai tinggi" juga dipicu kekeringan yang tak berkesudahan.
Peserta lelang yang berniat mengekspor hewan-hewan itu harus menyediakan bukti resmi bahwa otoritas konservasi dari masing-masing pihak akan mengizinkan mereka mengekspor gajah.
Para pembeli juga wajib memastikan bahwa persyaratan dari Konvensi Perdagangan Spesies Terancam Punah Internasional dipenuhi oleh negara pengekspor maupun pengimpor agar jual beli gajah tersebut dapat disetujui.
Lelang gajah ini dipicu oleh populasi gajah sekitar 24.000 ekor. Namun, rencana tersebut mendapat penolakan banyak pihak karena memindahkan gajah dari luar habitatnya sangat berisiko.
Rencana penjualan gajah melalui pelelangan itu telah mendapat kritik tajam beberapa konservasionis dengan mempertanyakan data populasi dan klaim konflik manusia-gajah yang dijadikan alasan pemerintah Namibia. Petisi lebih dari 100.000 tanda tangan mengutuk penjualan gajah.
Dikabarkan, ada 37 ekor gajah sudah ditangkap, termasuk 22 ekor untuk pengapalan.
Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pariwisata Namibia, Romeo Muyunda mengatakan, pelelangan diperlukan oleh peningkatan tiga kali lipat populasi gajah di negara itu dari sekitar 7.500 pada tahun 1995 menjadi sekitar 24.000 individu saat ini. Kondisi itu, menurut MEFT merusak ekosistem, meningkatkan insiden konflik antara pachyderms dan petani, dan meningkatkan risiko perburuan.
Namun beberapa konservasionis membantah data itu dan menunjukkan bahwa dari total populasi gajah Namibia antara 17.265 dan 20.000 ekor. Populasi gajah di Namibia termasuk lintas batas, yang berarti terlibat dalam migrasi ke dan dari Namibia, Angola, Botswana, dan Zambia.
Jika akurat, antara 73 dan 84 persen gajah bermigrasi secara internasional, sehingga perkiraan populasi penduduk Namibia hanya sekitar 5.688 ekor. Dari populasi sebanyak itu, jika 170 ekor gajah dilelang berarti sudah mencapai sekitar 3 persen.
Jika dibandingkan dengan Botswana yang jumlah populasi gajah mencapai 130.000 ekor, berarti populasi gajah di Namibia masih sangat kecil. Padahal luas daratan Namibia 40 persen lebih besar dari Botswana, yang berarti kepadatan gajahnya paling baik sekitar seperdelapan tetangganya.
Mark Hiley, Direktur Operasi Penyelamatan Taman Nasional, sebuah kelompok konservasi yang berbasis di Zimbabwe, telah menjadi kritikus vokal terhadap data dan motif penjualan gajah oleh pemerintah Namibia. Dia menilai pemerintah Namibia memalsukan statistik populasi gajah dan melebih-lebihkan konflik antara manusia dan satwa liar.
Jualan 100 Kerbau
Pada Oktober 2021, Namibia menjual 70 kerbau betina dan 30 kerbau jantan dari Taman Dataran Tinggi Waterberg di Namibia tengah dalam upaya meringankan tekanan terkait tanah penggembalaan.