Setahun Kuliah, 2 Mahasiswa Unej Terbitkan Novel Islami dan Horor
Baru satu tahun kuliah, dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jember terbilang produktif. Mereka telah berhasil menerbitkan karya berupa buku novel genre Islami dan horor.
Kedua mahasiswa berprestasi itu adalah Adi Saputra dan Putri Nurul Aziza. Buku-buku karya mereka diterbitkan penerbit yang memiliki ISBN (International Standard Book Number).
Kedua mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN 2022 itu memang sejak duduk di bangku SMA sudah produktif. Bahkan mereka kerap mendapatkan juara dalam beberapa lomba tingkat nasional.
Adi Saputra mengatakan, sejak kuliah di Universitas Jember telah enam kali mengikuti ajang perlombaan puisi tingkat nasional. Sejak SMA, Adi memang memiliki ketertarikan terhadap dunia sastra.
"Selama menjalani masa perkuliahan ini saya sudah mengikuti enam perlombaan cipta puisi nasional dan satu lomba cipta baca puisi nasional," tutur Adi, Senin, 5 Juni 2023.
Adi Saputra merinci beberapa prestasi yang berhasil diraihnya. Pertama, Adi Saputra mendapatkan juara ketiga Lomba Cipta Puisi Nasional yang diselenggarakan Forum Tenaga Ahli Lingkungan. Adi menciptakan puisi berjudul Jangan Menangis Lagi, Rimba.
Kemudian puisi berjudul Harapan Perempuan Tunasusila mendapatkan juara ketiga dalam lomba cipta puisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Media Semesta 21.
Tak hanya itu, puisi karya Adi Saputra berjudul Edukasi Pertiwi Berbangkit masih kategori 10 puisi terbaik dalam lomba cipta puisi tingkat nasional yang diselenggarakan Forum Komunikasi OSIS Nurul Jadid Probolinggo. Bahkan, puisi berjudul Sembab Mataku Ialah Kepulangan Ibunda, berhasil menjadi puisi ke 15 dari 1.800 puisi terbaik dalam lomba cipta puisi nasional yang diselenggarakan Lintas Media Pustaka.
Selain menulis puisi, Adi Saputra juga mampu menulis novel. Hal tersebut dibuktikan saat mengikuti Lomba Menulis Cerita Remaja Islami Tingkat Kabupaten Banyuwangi 2021, yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Banyuwangi bekerja sama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Agama Banyuwangi dan Komunitas Cerita Islami Indonesia (CERIS).
Pada perlombaan tersebut novel genre romansa Islami berjudul Bring U Back yang diikutkan lomba diterbitkan pada tahun 2021.
Upaya menyelesaikan novel sebanyak 80 halaman tersebut tidak mudah. Selain belum terbiasa karena lebih suka menulis puisi, Adi juga tidak memiliki laptop sendiri.
Sehingga jalan yang bisa dilakukannya adalah dengan meminjam laptop milik temannya. Sehingga wajar jika dalam penulisan novel tersebut sedikit tersendat.
"Menulis novel itu perjuangan, sebab saya lebih terbiasa menulis puisi, kemudian harus menulis novel dengan batas minimal 80 halaman. Namun walau berat, saya tetap bertekad menyelesaikan buku saya,” tambah Adi.
Lebih jauh Adi menjelaskan, novel Bring U Back bercerita tentang kisah persahabatan antara Niko dan Alesha. Persahabatan yang sudah terjalin diantara keduanya tiba-tiba harus berantakan gara-gara tragedi meninggalnya Ibu Niko.
Perlahan, persahabatan mereka sudah tak sama lagi, karena sikap Niko yang sudah berubah semenjak tragedi meninggalnya Ibu Niko. Alesha merasa perlu membawa Niko kembali seperti sedia kala, mengembalikan Niko yang sebelumnya.
Sementara itu, Putri Nurul Azizah memiliki ketertarikan yang berbeda dalam menulis buku dibanding Adi Saputra. Mahasiswa asal Banyuwangi itu lebih tertarik menulis novel genre horor.
Ketertarikan menulis hal yang berkaitan dengan horor itu itu sudah muncul sejak Putri masih di bangku SMA. Saat masih kelas VIII, Putri suka membawa buku-buku fiksi hingga suatu saat terbersit pikiran untuk menghasilkan karyanya sendiri dalam bentuk buku.
"Saya kagum dengan mereka, para pengarang yang bisa menulis novel berlembar-lembar hingga memukau pembaca. Jika mereka bisa menulis buku, mengapa saya tidak?," ujarnya.
Putri kemudian memutuskan mengikuti lomba menulis novel bahasa Osing. Hasilnya tidak mengecewakan bagi penulis pemula sepertinya. Putri menjadi juara kedua dalam Lomba Mengarang Cerpen Berbahasa Osing 2019 yang diselenggarakan oleh Sengker Kuwung Belambangan.
Hingga saat ini, Putri sudah menerbitkan tiga buku. Pertama, cerita pendek berjudul Sisik Melik yang masuk dalam buku Antologi Cerita Pendek Berbahasa Osing tahun 2018. Kedua novel horor berjudul Mustaka Ke-13 yang diterbitkan secara digital melalui cabaca.id tahun 2019.
Novel horor terbaru berjudul Tiyang Langking berhasil terbit pada 2022 lalu. Novel itu mengisahkan tiga relawan pendidikan di sebuah desa bernama Desa Angkara.
Dalam buku tersebut diceritakan, selama tiga bulan berada di desa tersebut, mereka bertemu dengan seorang anak laki-laki dengan wajah pucat yang selalu diikuti bayangan hitam.
Anehnya dari ketiga guru tadi, hanya Leni yang bisa melihat. Semakin hari, semakin banyak hal aneh yang mereka jumpai. Hal-hal yang membuat suasana semakin runyam dan panas. Hingga sebuah rahasia terkuak.
Lebih jauh Putri menjelaskan, ide menulis cerita horor itu muncul dari ibunya. Ibu putri hampir setiap malam menceritakan kisah-kisah horor. Ditambah cerita dari teman Putri yang disebut-sebut bisa melihat benda-benda tak kasat mata.
“Dari pada kisah tadi itu terbuang, jadi saya jadikan ide cerita dalam buku saya. saya ingin memperdalam kemampuan menulis saya dengan lebih matang, baik dari segi alur ceritanya, latar belakang, dan lain sebagainya. Saya juga bermaksud mengasahnya melalui lomba-lomba dulu, sebelum kembali menulis buku lagi," pungkas Putri.
Advertisement