Setahun Israel Gempur Gaza, Warga Bagikan Kisah Bertahan Hidup Hingga Kini
Tepat 7 Oktober 2024, menandai satu tahun serangan Israel untuk warga Palestina di Gaza. Sedikitnya 42 ribu jiwa terenggut hingga saat ini. Jutaan penduduk menjadi pengungsi, terus berpindah di sepanjang Gaza, selama satu tahun terakhir.
Setahun Israel Gempur Gaza
Setahun sudah Israel menggempur Gaza, Palestina. Hingga kini, belum ada tanda tindak kekejian itu akan segera berhenti. Sedikitnya 42 ribu penduduk Gaza, dengan separuh di antaranya perempuan dan anak-anak, tewas hingga saat ini. 96 ribu warga lainnya mengalami luka, menurut data dari oritas Palestina, dikutip dari Al Jazeera.
Dalam serangan yang dipicu serbuan Hamas ke dalam wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, juga mengakibatkan 90 persen penduduk Gaza atau sekitar 2,3 juta orang telah menjadi pengungsi. Kehilangan rumah, dan terus berpindah berkali-kali sepanjang satu tahun terakhir.
Ratusan ribu di antara mereka tinggal di tenda dengan pantai Laut Mediterania. Tanpa ada akses listrik, air bersih yang mengalir, dan dihimpit ancaman kelaparan serta infeksi akibat blokade dari Israel.
PBB menyebut, perang menyebabkan 92 persen jalan Utama do Gaza hancur, juga sebanyak 84 persen fasilitas Kesehatan rusak. 70 persen akses air bersih dan pengairan, dirusak. PBB juga menyebut perang menyisakan 40 juta ton puing bangunan di Gaza. Bank Dunia memperkirakan, kerusakan di Gaza setara USD18,5 miliar selama tiga bulan pertama perang.
Bertahan Hidup Satu Tahun
Setahun tinggal di wilayah yang jadi sasaran bom, sejumlah warga yang juga jurnalis dan influencer membagikan pengalaman mereka bertahan hidup selama satu tahun terakhir.
Jurnalis yang juga warga Gaza, Bisan Owda mengunggah sejumlah foto yang mewakili perjalanannya selama satu tahun terakhir. Menggambarkan kegigihan bertahan hidup dalam penderitaan yang bersumber dari serangan Israel.
Di antara foto yang dibagikan, terdapat kenangan di rumahnya bersama kucing miliknya, untuk terakhir kali sebelum mulai mengungsi, hingga saat ini. Juga foto bersama neneknya, ketika mengungsi di Rumah Sakit Shifa, sebelum kembali mengungsi lantaran rumah sakit dibumihanguskan oleh Israel. Neneknya disebut meninggal akibat kondisi Kesehatan yang buruk dan infeksi yang menyebar luas.
Jurnalis perempuan peraih penghargaan Emmy Awards 2024 untuk kategori dokumenter pendek di Gaza itu, menyebut terus mengungsi dan tak lagi memiliki rumah, hingga saat ini. "Saya selamat dalam setahun genosida. Saya berubah. Bisan yang lama hilang selamanya. Dia kutinggalkan di taman di Utara Jalur Gaza," tulis Bisan di Instagramnya, dilihat Selasa 8 Oktober 2024.
Akunnya sendiri telah diikuti 4,7 juta follower. Bisan adalah salah satu jurnalis yang aktif menyampaikan kabar dari Gaza, di tengah ancaman keselamatan, juga akses internet dan listrik yang sangat terbatas. Komite Perlindungan Jurnalis atau CPJ menyebut sedikitnya 128 jurnalis dan awak media tewas di Gaza, sejak 7 Oktober 2023 hingga 4 Oktober 2024.
Advertisement