Setahun Ditutup, Alun-alun Probolinggo Dibuka Kembali
Setelah sekitar setahun ditutup untuk umum karena proyek revitalisasi, Alun-alun Kota Probolinggo dibuka kembali, Minggu, 31 Januari 2021. Proyek revitalisasi alun-alun sempat molor karena rekanan yang mengerjakan sempat menggugat Pemkot Probolinggo ke PTUN.
“Untuk sementara, alun-alun tidak boleh untuk aktivitas umum berskala besar. Tujuannya agar tidak terjadi kerumunan massa,” kata Walikota Hadi Zainal Abidin saat membuka alun-alun.
Pembatasan jumlah pengunjung alun-alun itu terkait masih merebaknya pandemi Covid-19. Untuk itu Pemkot Probolinggo menyiapkan sejumlah personel Satpol PP untuk mengawasi alun-alun mulai pagi hingga malam.
“Kalau dijumpai banyak pelanggaran protokol kesehatan, ya alun-alun kami tutup kembali,” kata Habib Hadi, panggilan walikota. Pelanggaran dimaksud di antaranya jika alun-alun menjadi tempat berkerumun masyarakat apalagi kalau mereka tidak mengenakan masker.
Senada dengan walikota, Kepala Dinas Satpol PP, Linmas, dan Damkar, Agus Effendi mengatakan, menugaskan empat anggota Satpol PP untuk menjaga alun-alun. Empat anggota itu akan dibantu empat personel TNI dan Polri.
Meski alun-alun sudah dibuka untuk umum, revitalisasi ruang terbuka di Kecamatan Mayangan itu akan kembali dilanjutkan hingga tahu 2022 mendatang. “Proyek revitalisasi alun-alun dilanjutkan tahun ini dan tahun depan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR dan Perkim) Kota Probolinggo, Agus Hartadi.
Hal senada sebelumnya diungkapkan Rahman Kurniadi , Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD setempat. Dikatakan ke depan, alun-alun akan dilengkapi taman manula di sebelah utara sisi barat dan taman bermain anak-anak di sisi selatan.
“Di sebelah utara sisi timur akan dibangun ruang pamer Dekranasda. Juga ada penataan PKL di sejumlah titik di kawasan alun-alun,” ujarnya.
Berdasarkan catatan, proyek revitalisasi alun-alun Kota Probolinggo senilai sekitar Rp 4,8 miliar pada 2019 mangkrak. Untuk sementara proyek tidak bisa dilanjutkan karena kontraktor PT Faradis Mulia Makmur, Surabaya menggugat Pemkot Probolinggo ke Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Gugatan PT Faradis kandas. Pemkot Probolinggo akhirnya melakukan tender ulang untuk melanjutkan proyek alun-alun pada 2020 lalu. Praktis alun-alun di sebelah timur Masjid Agung Raudlatul Jannah itu ditutup selama setahun lebih.